Dianggap Ajang Perseteruan Mega vs SBY

Dianggap Ajang Perseteruan Mega vs SBY
Megawati Soekarnoputri dan Jokowi. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Polemik pencalonan Kapolri Komjen Budi Gunawan (BG) bukan hanya soal rekening gendut yang berujung penetapan tersangka bagi BG oleh KPK.

Heboh nasional ini menurut Direktur Eksekutif Lembaga Survei Independen Nusantara (LSIN), Yasin Muhammad, diduga karena adanya persaingan para elit politik dan jenderal polisi, yang hingga kini belum tuntas.

"Saya melihat, ini persaingan para elit politik dan jenderal polisi untuk eksistensi kelompok atau faksi mereka. Penetapan tersangka oleh KPK terhadap BG, jelas menguntungkan kelompok pesaing BG,” kata Yasin Muhammad di Jakarta, Jumat (16/1).

Sisi lain yang juga tidak kalah penting untuk dicermati dari kasus BG ini lanjutnya, yakni persaingan elite yang masih menyisakan persoalan dan berdampak pada BG. Menurut alumni pasca sarjana Universitas Paramadina ini, elit yang bersaing itu adalah Ketua Umum PDIP Megawati dengan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Ini sesungguhnya persaingan Megawati dengan SBY yang sama-sama mantan Presiden melanjutkan kompetisinya di ajang pencalonan Kapolri," jelasnya.

Indikasinya lanjut Yasin, sudah terlihat menjelang pergantian Kapolri, di mana aura persaingan antarjenderal mulai dinamis.

"Dengan keputusan KPK menetapkan BG sebagai tersangka, maka dinamika persaingan internal di Polri makin tinggi. Lawan BG diuntungkan dengan keputusan KPK ini dan pasti menggalang dukungan pihak lain lagi untuk menjegal BG," ungkapnya.

Persaingan para jenderal Polri ini menurut Yasin sangat merugikan masyarakat, karena mempertontonkan pendidikan politik yang buruk.

JAKARTA - Polemik pencalonan Kapolri Komjen Budi Gunawan (BG) bukan hanya soal rekening gendut yang berujung penetapan tersangka bagi BG oleh KPK.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News