Diduga Depresi, Mahasiswa Baru Gantung Diri

Diduga Depresi, Mahasiswa Baru Gantung Diri
Diduga Depresi, Mahasiswa Baru Gantung Diri
Salah seorang keluarga korban, Obin ketika ditemui di BRSUD Luwuk mengatakan, sebelum meninggalkan kampung di Desa Lumbi-Lumbia Kabupaten Bangkep, Amsar memiliki gangguan pada kedua matanya. Sehingga kata Obin pihak keluarga belum mengizinkan Amsar untuk melanjutkan sekolahnya, menunggu hingga matanya terlebih dahulu diobati.

Dikatakan Obin, Amsar tetap memaksa untuk melanjutkan sekolahnya, dan akhirnya mendaftar di kampus Untika Luwuk, pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Matematika. "Kalau soal pintar anak ini pintar terutama pelajaran menghitung," tuturnya. Obin mengatakan, Amsar juga termasuk anak yang tertutup, dan tidak mudah untuk mengutarakan apa yang dirasakannya. "Anaknya memang agak tertutup, sehingga sulit mengetahui apa yang sebenarnya dia rasakan," imbuhnya.

Dia menduga, kemungkinan besar Amsar mengalami tekanan sehingga mengakibatkan depresi berat. Apalagi kata Obin, Amsar sedang mengikuti kegiatan Inisiasi di Untika Luwuk, yang tentunya banyak permintaan-permintaan oleh panitia yang mungkin tidak bisa dipenuhinya, sehingga kemungkinan besar membebaninya. "Yah menurut rekan-rekannya begitu," ujar Obin.

Dikonfirmasi dugaan itu, salah seorang panitia Inisiasi di kamar mayat BRSUD Luwuk kepada Luwuk Post, Amsar tidak diikutkan sepenuhnya pada tahapan kegiatan Inisiasi. Bahkan boleh dikata hanya setengah hari. "Dia sempat datang melapor untuk tidak ikut kegiatan," terang Ramdan. (ynt/ami/sam/jpnn)

LUWUK - Amsar (19 tahun), salah satu mahasiswa baru (Maba) di Universitas Tompotika Luwuk yang tengah mengikuti inisiasi, nekat gantung diri dengan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News