Diduga Diracun Putin, Aktivis Pussy Riot Dilarikan ke Jerman
jpnn.com, BERLIN - Kondisi Pyotr Verzilov membaik setelah dilarikan ke Berlin, Jerman, Sabtu malam (15/9). Dia dirawat di Charite Hospital, rumah sakit pendidikan terbesar di Eropa. Perawatan di Berlin diyakini jauh lebih baik dan lebih aman daripada di negaranya sendiri, Rusia.
"Dia lebih baik. Dokter di sini luar biasa," ujar Veronika Nikulshina, anggota band Pussy Riot, rekan Verzilov. Para anggota band itu terkenal sebagai para aktivis yang secara frontal menyuarakan seruan anti pemerintah.
BBC melaporkan, Verzilov dilarikan ke Jerman dengan pesawat transportasi medis khusus atas prakarsa dari Cinema for Peace Foundation. Lembaga tersebut memang mendukung Pussy Riot.
Hingga detik ini, belum diketahui penyebab Verzilov kehilangan penglihatan, pendengaran, dan kemampuan berjalannya Kamis (13/9), setelah menghadiri dengar pendapat sidang salah seorang rekannya. Kesadarannya mulai pulih sejak Jumat (14/9).
Memang ada dugaan dia diracun. Tapi, racun apa dan bagaimana memberikannya masih belum diketahui. Charite Hospital juga masih bungkam terkait dengan penyakit yang diderita Verzilov. Begitu pula dengan pemerintah Rusia yang ogah bicara.
"Saya yakin dia sengaja diracun dan itu adalah usaha untuk mengintimidasi atau membunuhnya," ujar Nadeschda, istri Verzilov, saat menunggu kedatangan suaminya di Bandara Schoenefeld, Berlin. (sha/c10/dos)
Kondisi Pyotr Verzilov membaik setelah dilarikan ke Berlin, Jerman, Sabtu malam (15/9). Dia dirawat di Charite Hospital, rumah sakit pendidikan terbesar Eropa
Redaktur & Reporter : Adil
- Rusia Berduka, Putin Tetapkan 24 Maret Hari Berkabung Nasional
- Putin Menang Telak di Pilpres Rusia, Erdogan Menyambut Gembira
- Dunia Hari Ini: Putin Meraih Suara Hampir 90 Persen dalam Pemilu Rusia
- Raih 87 Persen Suara, Vladimir Putin Unggul Telak di Pilpres Rusia
- Putin Sebut Rusia Selalu Siap untuk Perang Nuklir
- Berkunjung ke Rusia, Menpora Dito Bawa Surat dari Prabowo Subianto untuk Vladimir Putin