Didukung Gardu Ganjar, Pertunjukan Bedug Kerok di Banten Meraih Rekor MURI

Didukung Gardu Ganjar, Pertunjukan Bedug Kerok di Banten Meraih Rekor MURI
Pertunjukan seni Bedug Kerok di Kampung Seni Yudha Asri, Desa Mander, Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang, Banten, Minggu (2/7), berhasil meraih rekor MURI. Foto: Gardu Ganjar.

Menurutnya, perkampungan dengan latar belakang masyarakat yang sangat kental dengan seni budaya tradisional, seperti di Kampung Seni Yudha Asri, terbilang sudah jarang ada.

"Atas perhatian dari Abah Elang juga saya hadir di sini hari ini. Ternyata cocok rasanya secara budaya, cita rasa dan karsa itu cocok. Energinya baik," ungkap Shri.

Abah Elang menyatakan tujuannya mengusulkan Bedug Kerok ke MURI adalah untuk melestarikan kesenian tersebut, sesuai dengan komitmen Calon Presiden 2024 Ganjar Pranowo selaku Dewan Kehormatan Pasentra.

"Bedug Kerok ini kemudian kami usulan terhadap MURI untuk mendapatkan penghargaan, dan alhamdulillah hari ini, Selasa atau Rabu akan memberikan penghargaan tersebut insyaallah di Gedung MURI," ujarnya.

Abah Elang menceritakan sejarah pembuatan kesenian Bedug Kerok yang sarat akan nilai-nilai positif, seperti harapan dan doa kepada Tuhan yang Maha Esa.

Kesenian tersebut diketahui lahir pada masa peralihan Orde Baru ke Reformasi, yang ditandai dengan situasi masyarakat Indonesia yang tak menentu.

"Bedug Kerok ini berawal dari 1997-1998, di saat situasi politik Indonesia sedang tidak menentu yang sama-sama kita ketahui pergerakan Reformasi menggulingkan Orde Baru, dan pada situasi tersebut tercipta situasi yang membingungkan bagi masyarakat Indonesia," tutur Abah.

Para pegiat seni yang tergabung di Pasentra kemudian membuat kreasi musik tradisional kontemporer untuk menggambarkan kondisi masyarakat saat itu, dengan harapan kondisi bangsa dan negara akan kembali membaik.

Didukung Gardu Ganjar, pertunjukan bedug kerok di Provinsi Banten meraih rekor MURI.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News