Dijual Tapi tak Dibayar, PSK Laporkan Germo ke Polisi

Dijual Tapi tak Dibayar, PSK Laporkan Germo ke Polisi
Dijual Tapi tak Dibayar, PSK Laporkan Germo ke Polisi
TARAKAN - Merasa hasil keringatnya tidak pernah dinikmatinya, Win (23) penghuni kamar 205 salah satu tempat prostitusi di Jl Kusuma Bangsa, Kota Tarakan, melaporkan BSR (29) ke polisi. Tidak tanggung-tanggung, BSR dilaporkan dengan sangkaan perdagangan manusia.

Kasubag Humas Polres Tarakan, Subarjo mengatakan, “Yang dipersoalkan WIN adalah bukan karena dipekerjakan sesuai seorang PSK. Tetapi selama dirinya dijerumuskan oleh tersangka sehingga dia menjadi PSK, tidak pernah dia nikmati hasil kerjanya,” jelas Subarjo.

Lebih lanjuta Subarjo menjelaskan,  antara BSR dan WIN sudah saling mengenal sejak tahun 2009, saat masih berada di Sangatta, Kutai Timur. Kemudian bulan Juni 2011, BSR mengajak WIN ke Samarinda dan dipekerjakannya sebagai PSK di daerah Solong. Entah kurang penghasilan atau alasan lain, BSR justru membawa lagi WIN ke Tarakan pada Oktober lalu. WIN langsung buka “lahan” di lokalisasi Sungai Bengawan.

Namun lanjut Subarjo, kondisi itu hanya bertahan seminggu. Kemudian WIN dibawa lagi oleh BSR ke salah satu hotel di Jl Kusuma Bangsa yang selama ini “membuka praktek pemuas syahwat”. Sehingga sejak Oktober itulah, WIN menempati kamar 205 untuk melayani tamu yang mengajaknya kencan.  Sayangnya semua hasil kerja WIN selama ini di Tarakan tidak pernah dia nikmati sendiri. Lantaran, setiap “tutup praktek” BSR selalu mengambil semua uang hasil kerja WIN.

TARAKAN - Merasa hasil keringatnya tidak pernah dinikmatinya, Win (23) penghuni kamar 205 salah satu tempat prostitusi di Jl Kusuma Bangsa, Kota

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News