Dikabarkan Merugi, Ini Saran untuk Garuda Indonesia

Dikabarkan Merugi, Ini Saran untuk Garuda Indonesia
Garuda Indonesia. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA—Maskapai penerbangan Garuda Indonesia sedang melemah saat ini. Hal ini terbukti dari pendapatannya yang menurun pada semester I-2016. Pendapatan Garuda Indonesia pada semester I 2016 turun 4,14% menjadi USD 1,76 miliar. Sementara bottom line tercatat rugi USD 63,19 juta. Padahal pada semester I-2015 untung USD 29,29 juta.

Menurut Pengamat BUMN Arif Puyono ada yang perlu diperbaiki dalam tubuh Garuda Indonesia jika ingin kembali mendapatkan kejayaannya. Terutama dalam manajemen pengoperasian perusahaan.

Arif mengatakan, Garuda Indonesia sudah saatnya mengambil langkah restrukturisasi. Menurutnya, dengan kondisi ekonomi seperti saat ini tentu ini sebuah tantangan besar. Apalagi persaingan di dunia penerbangan sangat ketat.

"Bisnis penerbangan ini punya hubungan yang kuat dengan ekonomi dunia. Dalam 3 tahun ini kan terjadi pelembatan ekonomi dunia dan domsitek," kata Arif di Jakarta, Rabu (7/9).

Untuk menghindari terjadinya kebangkrutan, dia mengatakan, Garuda harus merombak manajemennya. Dan paling penting adalah direksi yang tidak optimal harus diganti.

"Strategi awal mungkin merubah menjadi low cost carrier. Untuk menarik pasar yang memang sekarang cendrung ke pesawat low cost carrier," ujarnya.

Tidak hanya itu, sewa pesawat juga kata Arif harus ditekan lagi. Ini bisa dilakukan dengan pembicaraan ulang. "Semua harus diubah, agar Garuda bisa tetap berdiri dan menjadi pesawat kebanggaan Indonesia," pungkas Arif. (flo/jpnn)

 


JAKARTA—Maskapai penerbangan Garuda Indonesia sedang melemah saat ini. Hal ini terbukti dari pendapatannya yang menurun pada semester I-2016.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News