Dikira Teroris, Digoda Sopir Mabuk, Akhirnya Mencium Tangan Pak Jokowi

Dikira Teroris, Digoda Sopir Mabuk, Akhirnya Mencium Tangan Pak Jokowi
TERKABUL: Sri Wahyuni berhadap-hadapan langsung dengan Presiden Jokowi di Bandara Halim Perdanakusuma beberapa saat sebelum presiden terbang ke Tiongkok kemarin (13/5). Foto: Bayu Putra/Jawa Pos

Sri lalu menceritakan perjalanannya ke Jakarta, termasuk ketika sempat menginap di Mapolsek Gambir sebelum bertemu dengan salah seorang relawan Jokowi yang membantunya untuk bisa bertemu Jokowi.

Melihat Sri yang menangis terharu, Jokowi yang saat itu mengenakan setelan jas biru langsung menenangkan Sri.

’’Yang penting, sekarang sudah bertemu saya. Saya setelah ini akan berangkat ke Beijing,’’ ujar Jokowi mengakhiri pertemuan sekitar lima menit itu.

Sri tahu diri. Dia pun cepat-cepat menyerahkan sebuah kaus putih dan empat buku agenda untuk dimintakan tanda tangan sang presiden.

Sri menuturkan, dirinya berangkat dari Sragen pada 21 April sendirian. Sesuai nazarnya, dia ke ibu kota dengan berjalan kaki.

Menjelang Pilpres 2014, dia memang bernazar akan berjalan kaki dari rumahnya ke Jakarta bila Jokowi terpilih sebagai presiden. Perjalanan sepanjang sekitar 565 km itu ditempuh dalam 13 hari. Sri tiba di Jakarta pada 3 Mei lalu.

Sebenarnya, kata Sri, nazar itu akan dilakukan beberapa saat setelah Jokowi menang Pilpres 2014. Namun, rencana tersebut ditentang sang suami, Suratno.

Sebab, saat itu anaknya masih balita dan membutuhkan perhatian. Akhirnya, dia baru bisa berangkat April lalu, tiga tahun kemudian, setelah putranya cukup usia untuk masuk SD.

Sri Wahyuni berjalan kaki dari rumahnya di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, ke Ibu Kota Jakarta. Tujuannya hanya satu, bertemu Presiden Joko Widodo.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News