Dilanda Kekeringan, Warga Terpaksa Beli Air Bersih

Dilanda Kekeringan, Warga Terpaksa Beli Air Bersih
Krisis air bersih saat kekeringan. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, TULUNGAGUNG - Sebagian besar warga Dusun Tumpak Kambil, Desa Kresikan, Tulungagung, terpaksa merogoh kocek lagi demi mendapatkan air bersih untuk masak dan minum saat musim kering.

Pasalnya, kini sumur mereka kering karena sudah tiga bulan tidak ada hujan. Selain itu, bak penampungan air hujan mereka kosong.

Menurut Kadirin, warga Dusun Tumpak Kambil, kondisi itu terjadi sejak sekitar dua bulan lalu. Sumur di rumahnya kering. Bak penampungan air miliknya juga kosong.

''Sudah tiga bulan ini tidak ada hujan," ungkapnya saat ditemui wartawan Jawa Pos Radar Tulungagung kemarin (31/7).

Pria 52 tahun itu melanjutkan, untuk bisa memenuhi kebutuhan air bersih, terpaksa dirinya membeli air.

''Air yang saya beli untuk masak dan minum, sedangkan dari hipam (himpunan penduduk pemakai air minum) untuk MCK (mandi cuci kakus),'' ujarnya.

Dia mengatakan, mengandalkan hipam tidaklah cukup. Sebab, air hipam hanya menyala dua kali sehari, yakni pagi dan sore.

''Setiap hari hanya satu sampai dua jam, pagi dan sore,'' tuturnya.

Sudah tiga bulan warga dilanda kekeringan karena tidak hujan dan terpaksa harus membeli air bersih.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News