Diorama Menjadi Drama

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Diorama Menjadi Drama
Ilustrasi - Monumen Pancasila Sakti. Ricardo/JPNN.com

Ia kemudian merancang serangan balik itu bersama Sarwo Edhie di markas Kostrad.

Itulah yang digambarkan dalam jejeran diorama yang tiba-tiba menghilang itu. Diorama itu bukan sekadar jejeran patung tanpa makna yang bisa dihilangkan begitu saja. Diorama itu adalah simbol sejarah besar dari sebuah peristiwa besar, yang seharusnya memberi pelajaran besar.

Menghilangkan diorama itu sama dengan menghilangkan sejarah, atau sebagian sejarah. Kata Hegel, kita tidak pernah belajar apa pun dari sejarah. Satu-satunya yang kita pelajari dari sejarah adalah, kita tidak pernah belajar dari sejarah. (*)

Konon diorama itu adalah simbol sejarah besar dari sebuah peristiwa besar, yang seharusnya memberi pelajaran besar.


Redaktur : Adek
Reporter : Cak Abror

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News