Diovani, si Bocah Jualan Gorengan demi Biaya Pengobatan Adiknya

Diovani, si Bocah Jualan Gorengan demi Biaya Pengobatan Adiknya
Diovani Haikal berjualan gorengan di salah satu pusat perbelanjaan. Foto: Bagas Bimantara/Radar Madiun

Sudah sebulan terakhir Diovani berjualan gorengan. Itu dilakukan demi membantu orang tua membiayai pengobatan adiknya yang mengalami patah tulang.

Maklum, Sudarmaji ayahnya hanya tukang becak dengan penghasilan tidak menentu. Sementara, ibunya berjualan gorengan di rumah. ‘’Bapak ibu habis banyak untuk obati adik,’’ ujarnya polos.

Setiap harinya siswa kelas III SDN Pangongan 3 itu membawa sekitar 100 biji gorengan. Yang dijajakan mulai tahu, tempe, pisang, hingga singkong.

‘’Biasanya jualan dari jam 15.00 sampai 17.00. Kalau sepi sampai jam 20.00 malam,’’ kata Diovani sembari menyebut jika dagangan habis terjual bisa mengantongi pendapatan bersih sekitar Rp 100 ribu.

BACA JUGA: Bowo Nangisnya Lebih Kuat, Sandi Wajahnya Bulat

Ani, ibunya, sejatinya melarang Diovani berjualan. Selain tidak tega, dia tidak ingin buah hatinya tersebut kehilangan waktu bermain seperti sebanyanya.

Namun, bocah yang bercita-cita menjadi tentara itu memaksa dengan alasan ingin membantu dirinya. ‘’Mau bagaimana lagi,’’ ucapnya.

Lembaran rupiah yang didapatkan Diovani oleh Ani sebagian ditabung. Pun, dia berharap bisa memiliki gerobak untuk berjualan di sekitar rumahnya. ‘’Biar bisa jualan di pinggir jalan,’’ katanya. (dil/isd)


Diovani Haikal Oktavian, bocah 10 tahun itu berjualan gorengan demi membantu orang tuanya agar bisa punya uang untuk biaya pengobatan adiknya.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News