Disayangkan, KPK Pilih-pilih Kasus di Daerah

Disayangkan, KPK Pilih-pilih Kasus di Daerah
Disayangkan, KPK Pilih-pilih Kasus di Daerah
JAKARTA - Tudingan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan tebang pilih kembali muncul. Ini lantaran KPK hanya mengusut oknum anggota DPRD Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, sedang oknum DPRD Kota Medan tidak diutak-atik. Padahal, kasusnya sama yakni ikut menikmati aliran dana APBD.

Mantan Ketua Tim Kerja Penanggulangan Korupsi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) I Wayan Sudirta,SH. Anggota DPD asal Bali itu mendesak pimpinan KPK untuk menjelaskan mengapa oknum DPRD Medan tidak diusut,sedang oknum anggota DPRD Kukar sudah disidang di pengadilan tindak pidana korupsi (tipikor), Senin (10/11).

“Kalau Medan tidak diusut, masyarakat akan mendapat kesan Medan dengan Kukar berbeda. Nah, KPK harus secara transparan menjelaskan, apa benar ada perbedaannya. Kalau menurut saya, itu sama. Jangan sampai ada kesan di masyarakat bahwa KPK melakukan tebang pilih,” urai Wayan di Jakarta,Selasa (11/11).

Dia yakin, persepsi masyarakat sama dengan yang ada di pikirannya. Bahwa KPK sudah dianggap hebat, tapi di sisi lain tetap masih ada kesan sedikit tebang pilih. Dalam kasus aliran dana Bank Indonesia (BI), Aulia Pohan sudah ditetapkan sebagai tersangka dan itu telah menunjukkan KPK tidak tebang pilih. Tapi, kesan tebang pilih masih ada sedikit-sedikit karena besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu belum ditahan meski sudah tersangka.

JAKARTA - Tudingan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan tebang pilih kembali muncul. Ini lantaran KPK hanya mengusut oknum anggota DPRD Kutai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News