Dobel Alhamdulillah

Oleh Dahlan Iskan

Dobel Alhamdulillah
Dahlan Iskan di kawasan makam Maulana Rumi di Konya, Turki. Foto: Instagram/dahlaniskan19

“Istanbul terlalu ruwet,” katanya. Maksudnya: kotanya terlalu besar. Dengan segala problem metropolitannya.

“Izmir juga indah. Tapi kelembaban udara Antalya lebih baik,” katanya

Mustofa punya rumah empat kamar. Di apartemen lima lantai. Di Pusat kota Antalya.

“Setelah tiga putri saya kawin istri saya susah,” kata Mustofa. “Harus bersih-bersih empat kamar,” katanya.

Antalya adalah kota pantai khas mediteranian. Mirip Beirut atau Monaco. Pantai bertebing. Seperti Pecatu, Bali.

Saya tidak usah ragu dengan kemampuannya di belakang kemudi. Meski badannya ‘ndut’.

Ia sudah beberapa kali ke Mekah. Jalan darat. Mengemudi bus. Istanbul – Mekah ia tempuh dalam lima hari. Lewat Baghdad. Pernah juga lewat Syiria dan Lebanon.

Mustofa-lah yang akhirnya menemani saya ke Ephesos. Ke rumah Bunda Maria di sisa hidupnya. Setelah Jesus disalib.

Begitu melihat dalamnya Laut Bosphorus saya menetapkan hati: salat dulu di Blue Mosque. Lalu tidur. Tidak perlu melihat pesta tahun baru.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News