Dobel Alhamdulillah

Oleh Dahlan Iskan

Dobel Alhamdulillah
Dahlan Iskan di kawasan makam Maulana Rumi di Konya, Turki. Foto: Instagram/dahlaniskan19

Mustofa juga yang menemani saya ke Izmir. Yang ternyata saya juga ditunggu mahasiswa kita di sana. Yang juga harus minta maaf. Tidak sempat menemui mereka.

Sebagai orang Antalya, Mustofa tidak tahu kalau sudah ada Otoyol. Antara Izmir – Bursa. Hampir 100 Km. Yang diingatnya dulu perlu waktu tiga jam. Gunung-gunung ditembus terowongan. Otoyolnya tiga jalur di setiap arahnya.

Menjelang Bursa memang harus masuk jalan lama lagi. Tapi sebenarnya tidak kalah dengan Otoyol. Kualitas jalan umum di Turki mirip jalan tol kita. Bahkan lebih mulus. Hanya sesekali harus terkena lampu merah. Saat melewati kota-kotanya.

Dari Bursa ke Istanbul pun kini sudah sepenuhnya Otoyol. Mustofa juga belum tahu itu. Baru dibuka 1 Desember lalu.

Di jalur ini harus dibangun jembatan panjang. Melintasi tekukan Laut Marmara.

Lalu masuk terowongan Bosphorus. Yang panjangnya 5 Km. Yang dalamnya 106 meter di bawah daras laut. Yakni laut sempit yang memisahkan Benua Asia dengan Eropa.

Tapi saya minta dilewatkan jembatan saja. Meski memutar 20 menit lebih lama. Saya kangen lihat Selat Bosphorus. Dari atas jembatan. Yang sangat indah.

Toh saya sudah pernah melewati tunnel baru itu. Minggu lalu. Saat menuju stasiun kereta jurusan Ankara.

Begitu melihat dalamnya Laut Bosphorus saya menetapkan hati: salat dulu di Blue Mosque. Lalu tidur. Tidak perlu melihat pesta tahun baru.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News