Dokter Curhat soal Sulitnya jadi CPNS

Dokter Curhat soal Sulitnya jadi CPNS
Menristekdikti Mohamad Nasir. Foto: Humas Kemenristekdikti

jpnn.com, JAKARTA - Masalah persyaratan seleksi CPNS 2018 formasi dokter spesialis mencuat saat para dokter alumni Universitas Brawijaya curhat pada Menristekdikti Mohamad Nasir. Para dokter ini mengeluhkan sulitnya menjadi PNS.

"Di Kalimantan Utara butuh banyak dokter spesialis PNS. Sayangnya saat rekrutmen CPNS banyak yang tidak bisa daftar karena usianya sudah melewati ketentuan (maksimal 40 tahun). Alhasil Kaltara tidak bisa mendapatkan dokter spesialis dan hanya diisi dokter umum," ungkap salah satu dokter yang bertugas di Kaltara saat berdialog dengan Menteri Nasir dalam rembuk nasional alumni Unbraw di Jakarta, Sabtu (3/10).

Menanggapi itu Menteri Nasir mengatakan, memang persyaratan CPNS bagi para dokter cukup menyulitkan. Dia mencontohkan, untuk mengisi formasi dosen Fakultas Kedokteran. Syaratnya harus S2 Kedokteran sehingga formasinya banyak yang kosong.

Hal ini menurut Nasir, sudah dibahas bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Syafruddin. Dia minta agar syaratnya diturunkan menjadi S1 Kedokteran tapi sudah melewati internis. Selanjutnya Kemenristekdikti yang mendidik dosen FK ini untuk pendidikan S2-nya.

"MenPAN-RB sudah setuju. Makanya saya bilang, andai urusan batasan usia menjadi CPNS ada di Kemenristekdikti, sudah lama tuntas masalah ini. Namun, yang menangani itukan MenPAN-RB, jadi kami tidak bisa berkutik. Saya juga sudah minta agar orang-orang yang sudah mengabdi jangan dipersulit dengan batasan usia," tutupnya. (esy/jpnn)


Dokter menyampaikan keluhan ke Menristekdikti Mohamad Nasir mengenai sulitnya untuk bisa menjadi CPNS.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News