Dokter Stefanus Meninggal karena Bekerja 5 Hari Nonstop? Ternyata…

Dokter Stefanus Meninggal karena Bekerja 5 Hari Nonstop? Ternyata…
Stefanus Taofik semasa hidup. Foto: JAWA POS PHOTO

Seharian kemarin rumah sakit yang berada di CBD Emerald, Boulevard Bintaro Jaya, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, itu menjadi sorotan. Penyebabnya adalah kasus kematian mendadak Stefanus Senin lalu.

Informasi yang beredar di media sosial menyebutkan, Stefanus meninggal karena kelelahan lantaran menjalani tugas jaga di bagian ICU dan instalasi bedah selama empat atau lima hari berturut-turut agar para dokter senior bisa libur Lebaran. Benarkah demikian?

Klarifikasi datang dari Ketua Umum Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) dr Kuntjoro Adi Purjanto MKes.

Dia mengatakan, pihak RS Pondok Indah Bintaro Jaya sudah menyampaikan keterangan terkait jam kerja Stefanus ke Persi. ”Saya tidak mendalami penyebab dia meninggal,” ucapnya.

Namun, menurut informasi yang dia terima, dalam rentang 24–25 Juni, Stefanus tidak menghadapi beban kerja yang terlalu berat.

Sebab, dia hanya melayani satu pasien di ICU dan satu pasien operasi sedang.

Ketika Stefanus bekerja, pihak rumah sakit juga menyiapkan dua ahli anestesi purnawaktu yang siap dipanggil jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

Informasi yang masuk ke Persi menyebutkan bahwa Stefanus adalah dokter paro waktu di RS Pondok Indah Bintaro Jaya. ”Atas kejadian ini, jajaran Persi menyampaikan belasungkawa,” tuturnya.

Meninggalnya dr Stefanus Taofik SpAn, dokter spesialis anestesi, dikaitkan dengan beban kerja yang terlalu tinggi (overworked). Benarkah demikian?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News