Doktor Asal Prancis: Gelar Profesor Layak untuk Megawati Soekarnoputri

Doktor Asal Prancis: Gelar Profesor Layak untuk Megawati Soekarnoputri
Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri saat menjadi pembicara di Forum Perdamaian Dunia, Beijing, Tiongkok, 8 Juli 2019. Foto: Tim Dokumentasi Megawati Soekarnoputri.

jpnn.com, JAKARTA - Doktor asal Prancis Remy Madinier mengatakan gelar Profesor Kehormatan (Guru Besar Tidak Tetap) layak diberikan kepada Presiden Kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri.

Peneliti senior sejarah Indonesia modern yang berbasis di Lyon, itu juga menyatakan sebagai salah satu pihak yang merekomendasikan gelar tersebut kepada putri Proklamator Kemerdekaan RI Bung Karno itu.

"Beliau (Megawati) juga banyak memberikan ide-ide akademis untuk meningkatkan hubungan baik antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Prancis dari berbagai aspek termasuk pertahanan," kata Remy dalam siaran pers, Kamis (10/6).

Penulis beberapa buku terkait Asia dan Indonesia itu menilai Megawati sebagai pemimpin yang berkarisma unik.

Selain itu, katanya, kompetensi ketua umum PDI Perjuangan itu juga tinggi sehingga mampu membawa Indonesia keluar dari krisis yang kompleks saat memimpin negeri.

"Indonesia mengalami krisis kompleks dan multidimensi di tahun-tahun pascareformasi. Beliau membangun kepercayaan internasional kepada Pemerintah Indonesia," kata Remy.

Guru Besar Tetap di bidang Ilmu Administrasi pada Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (UI) Prof Dr Chandra Wijaya juga menyampaikan hal sama.

Menurutnya, dari perspektif ilmu administrasi, tata pemerintahan yang dilaksanakan Megawati sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan merupakan wujud nyata ilmu pengetahuan kepemimpinan strategis (strategic leadership).

Sejumlah akademisi senior dari dalam dan luar negeri menilai Megawati Soekarnoputri layak mendapatkan gelar Profesor Kehormatan atau Guru Besar Tidak Tetap dari Universitas Pertahanan RI.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News