Dorong Pengembangan Bawang Merah Ramah Lingkungan

Dorong Pengembangan Bawang Merah Ramah Lingkungan
Direktur Perlindungan Hortikultura Sri Wijayanti Yusuf bersama Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur Zaini dan Kepala Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Muchtar. Foto: Kementan

jpnn.com, LOMBOK TIMUR - Kelompok tani Lendang Mudung di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, merupakan salah satu penerima manfaat desa pertanian organik.

Sebelumnya kelompok tani ini tidak pernah menanam bawang merah tanpa pestisida.

Musim tanam lalu kelompok tani ini baru menerapkan budidaya bawang merah ramah lingkungan.

"Terbukti, saat dilakukan panen perdana beberapa hari lalu, hasilnya tiga kali lipat," ujar Jalaluddin, ketua kelompok tani.

Kelompok tani ini diajari cara pembuatan trichoderma, trichokompos, plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) dan pestisida nabati oleh petugas pengendali organisme dan pengganggu tumbuhan (POPT).

"Untuk pupuk kami masih pakai sedikit NPK dan sisanya kami gunakan kompos yang kami buat sendiri," tambah Jalaluddin.

Dia menjelaskan, produksi di atas lahannya yang seluas 1.500 meter persegi mencapai 2.158 ton.

Angka itu meningkat tiga kali lipat dibanding sebelumnya yang hanya 0,7 ton.

Kelompok tani Lendang Mudung di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, merupakan salah satu penerima manfaat desa pertanian organik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News