DPD: Pengelolaan Pariwisata Berantakan

DPD: Pengelolaan Pariwisata Berantakan
DPD: Pengelolaan Pariwisata Berantakan
Sementara itu, Ketua Association of Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) Ben Sukma Harahap mengatakan, anggaran promosi wisata Indonesia mencapai Rp 256 miliar per tahun. Tapi, manfaat yang didatangkan belum diketahui. "Data terakhir menunjukan angka 7 juta orang per tahun. Tapi ini belum dibagi untuk tujuan apa kedatangannya. Kita hanya berdasarkan Id card di imigrasi. Takut banyak yang salah digunakan," tuturnya.

Angka tersebut, ucapnya, tidak menggambarkan realitas yang terjadi. Selain itu, anggaran tidak fokus. Promosi wisata lebih banyak digunakan di dalam negeri. Padahal, seharusnya di luar negeri untuk mendatangkan wisatawan asing. "Kesalahan kita promosi tidak dibarengi penjualan. Akibatnya mereka hanya kenal Bali, kenal Jogja," katanya. (cdl)

JAKARTA - Komite III DPD menilai, penyelenggaraan pariwisata di Indonesia berantakan. Tidak ada koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah. Akibatnya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News