DPR: BPOM Harus Kawal Kasus Obat-obatan Sampai Pengadilan!!
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Irma Suryani meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengawal kasus-kasus terkait ibbat kadaluarsa dan berbahaya di kepolisian sampai pengadilan.
Ini dikatakan Irma, menanggapi hasil tangkapan BPOM bersama kepolisian di Balaraja, Banten, senilai Rp 30 miliar dari lima gudang yang digerebek.
"Saya mengapresiasi langkah BPOM dan Bareskrim Polri. Namun yang saya inginkan, BPOM dapat ikut mengawal kasus kasus seperti ini sampai pengadilan," kata Irma di kompleks Parlemen Jakarta, Kamis (8/9).
Permintaan politikus Nasdem itu bukan tanpa alasan. Menurutnya, selama ini kasus-kasus yang dilaporkan BPOM pada polisi namun tak dikawal.
Sehingga mengakibatkan banyak sanksinya tak jelas. Bahkan, tidak menimbulkan efek jera.
"Selain hukumannya menjadi sangat ringan, sanksi denda juga menjadi tidak sesuai dengan kesalahan. Belum lagi ada yang akhirnya lolos (jerat hukum)," ujarnya, menyayangkan.
Irma berharap agar Kapolri Jenderal Tito Karnavian, memberikan perhatian khusus terhadap semua kasus yang berkaitan dengan obat-obatan palsu dan berbahaya yang merugikan masyarakat.
"Ini betul-betul harus diberantas. Jangan seperti yang sudah-sudah. Nggak jelas," pungkasnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Irma Suryani meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengawal kasus-kasus terkait ibbat kadaluarsa dan berbahaya
- Malam-Malam Gerebek Sebuah Gudang, Anggota TNI Temukan Barang Bukti Ini, Waduh
- 2 Penjambret yang Kerap Beraksi di Pekanbaru Ini Sudah Ditangkap
- Pembunuhan Berencana di Banjarmasin, Susana Dihabisi Adik Ipar Secara Sadis
- Oknum Dosen di Gorontalo Dilaporkan terkait Penganiayaan dan Pelecehan Seksual
- Wanita Dibunuh, Mayat Korban Dimasukkan Koper, Identitas Terungkap
- Polisi Ungkap Pembunuhan Berencana di Tanah Laut, Korban Ditusuk 38 Kali