DPR Sinyalir Ada Markus di Sektor Migas

DPR Sinyalir Ada Markus di Sektor Migas
DPR Sinyalir Ada Markus di Sektor Migas
JAKARTA - Komisi VII DPR RI mensinyalir salah satu penyebab terhambatnya produksi di sektor migas adalah karena adanya indikasi markus, sehingga target produksi tidak pernah tercapai. Hal tersebut diungkapkan anggota Komisi VII DPR RI, Ali Kastela, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan BP Migas dan Pertamina di Gedung DPR/MPR, Senin (19/4).

"Saya rasa, jangan-jangan di sektor migas ini juga ada markus, karena target produksi minyak dan gas kita selalu tidak pernah tercapai," ujarnya.

Ali mencontohkan, monopoli yang dilakukan PT Pertamina dalam hal impor dan ekspor migas misalnya, yang dipegang oleh perusahaan di Singapura. Menurutnya, ada potensi markus di sana. "Jangan-jangan di sektor migas juga banyak markus. Kita berharap, jangan sampai markus-markus ini mempengaruhi sektor migas kita," harapnya.

Indikasi adanya markus ini, sebut politisi dari Golkar tersebut, juga terlihat dari kurang tegasnya BP Migas mendorong kontraktor KKS dalam merealisasikan produksi migas. "Dalam hal ini, Kepala BP Migas saya pikir kurang berani dan tegas. Karena komitmen target produksi minyak satu juta barel per hari, sampai sekarang belum (juga) tercapai," ucapnya.

JAKARTA - Komisi VII DPR RI mensinyalir salah satu penyebab terhambatnya produksi di sektor migas adalah karena adanya indikasi markus, sehingga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News