Drama 50 Jam Liga Super Eropa, Saling Lempar Batu Sembunyi Tangan

Drama 50 Jam Liga Super Eropa, Saling Lempar Batu Sembunyi Tangan
Para pendukung sepakbola berunjuk rasa menentang Liga Super Eropa di luar Stadion Stamford Bridge di London pada 20 April 2021, menjelang pertandingan Liga Inggris antara Chelsea dan Brighton and Hove Albion. (AFP/ADRIAN DENNIS)

jpnn.com, JAKARTA - Klub-klub para pendiri Liga Super Eropa satu per satu meninggalkan rencana kompetisi senilai 4,5 miliar pound (Rp 90 triliun) hanya 50 jam setelah diumumkan.

Saling lempar batu sembunyi tangan pun terungkap.

Ide dasar Liga Super Eropa mempertemukan 15 klub pendiri yang selamanya tak tergantikan dalam kompetisi ini dan lima lainnya yang bisa diambil dari klub-klub lain berdasarkan performa.

Kompetisi 20 klub ini membuat mereka mencampakkan Liga Champions.

Tetapi sampai diumumkan Minggu malam, ternyata hanya ada 12 klub pendiri yang menandatangani proposal ini.

Masing-masing Real Madrid, Liverpool, Manchester United, Juventus, Arsenal, Barcelona, Milan, Inter Milan, Atletico Madrid, Chelsea, Manchester City, dan Tottenham.

Mereka gagal membujuk Bayern Muenchen dan Paris Saint Germain untuk bergabung.

Tidak itu saja, manuver mereka membuat geram komunitas sepak bola, entah itu otoritas sepak bola, otoritas liga, klub-klub lain, pemerintah, pemain, pelatih dan tentu saja pendukung sepak bola.

Drama 50 jam Liga Super Eropa mengemuka, saling lempar batu sembunyi tangan pun terungkap.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News