DreadOut, Kisah Berburu Hantu Paling Kuat

DreadOut, Kisah Berburu Hantu Paling Kuat
Marsha Aruan, Ciccio Mannasero, dan Caitlin Halderman berbagi pengalaman syuting DreadOut, Sabtu (1/12). Foto: Galih Cokro/Jawa Pos

”Ada cerita dan nilai moralnya, enggak melulu jump scare. Beda dengan film horor pada umumnya,” ucap Marsha Aruan, pemeran Jessica, pemimpin geng tersebut.

Perbedaan lainnya, DreadOut menekankan tampilan visual yang ”asli”. Minim penggunaan computer-generated imagery alias CGI. Di samping itu, adegan berkejaran, melayang, hingga terjatuh dilakoni Marsha dan Caitlin.

”Sebelum syuting mulai, kami memang ada latihan fisik sekitar dua bulan. Emang berat, tapi sangat berguna waktu mulai syuting,” papar Caitlin. Menunya, ditarik dengan sling, bela diri, hingga latihan jatuh. Menurut Marsha, latihan tersebut membentuk respons alami tubuh plus mengurangi risiko cedera.

Para cast cukup terbuka menceritakan pengalaman syuting DreadOut. Namun, ada satu hal yang amat dirahasiakan Caitlin, Marsha, dan Ciccio. Yakni, pemeran villain utama, Si Kebaya Merah.

Mereka cuma memberi petunjuk, awam pasti kenal aktris yang memerankannya. ”Mending nonton aja filmnya tahun depan,” kata Ciccio. (fam/c17/nda)

Perfilman Indonesia makin berwarna dengan hadirnya DreadOut, sebuah film adaptasi game.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News