DreadOut, Kisah Berburu Hantu Paling Kuat

DreadOut, Kisah Berburu Hantu Paling Kuat
Marsha Aruan, Ciccio Mannasero, dan Caitlin Halderman berbagi pengalaman syuting DreadOut, Sabtu (1/12). Foto: Galih Cokro/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Tahun depan, penonton bakal dihibur dengan DreadOut, film adaptasi game pertama di tanah air. Meski pertama, ”eksekusi” proyek adaptasi itu dijamin tidak mengecewakan.

DreadOut digarap Kimo Stamboel, sutradara spesialis film thriller-horor yang juga bagian dari Mo Brothers.

Pada Jumat (30/11), poster dan trailer perdana film tersebut sudah dirilis. Petualangan melibatkan Linda –diperankan Caitlin Halderman– dan lima anggota gengnya. Mereka memburu hantu dengan berbekal ponsel.

Pocong Celurit hingga Si Kebaya Merah, yang disebut-sebut merupakan hantu paling kuat, muncul. Plek dengan versi permainan. Namun, bukan berarti DreadOut hanya bisa dinikmati mereka yang pernah memainkannya.

”DreadOut memang adaptasi game. Tapi, kisahnya enggak cuma si Linda memburu hantu, lebih ke prekuel,” papar Ciccio Mannasero ketika mengunjungi redaksi Jawa Pos kemarin (1/12). Film DreadOut akan membahas bagaimana si tokoh utama mendapat kekuatan super. Pada versi game, Linda dikisahkan sudah memiliki kekuatan super.

Latar belakang karakter pun dibahas dengan detail. ”Ceritanya nyambung banget, terutama buat remaja zaman sekarang,” imbuh pemeran Alex, Ciccio.

Dia membocorkan, kisah diawali Linda dan lima teman sekolahnya yang berambisi jadi populer di media sosial.

Mereka pun mengunjungi apartemen kosong dan lokasi-lokasi yang dipercayai angker, lalu merekam aktivitas selama di sana. Hal itu justru mengantar mereka ke petualangan misterius. Keenamnya dikejar hantu.

Perfilman Indonesia makin berwarna dengan hadirnya DreadOut, sebuah film adaptasi game.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News