Dua Aparat Diduga Dibakar Hidup-Hidup

Dua Aparat Diduga Dibakar Hidup-Hidup
Dua Aparat Diduga Dibakar Hidup-Hidup
Disela-sela massa yang beringas, Moses dan Bambang berhasil melarikan diri ke hutan yang ada di sekitar TKP. Sedangkan Brigadir Albertus Zebua, Ricardo dan Marco masih tinggal di TKP dan terus menjadi bulan-bulanan warga yang otaknya sudah terdoktrin teriakan Kelana. Melihat massa semakin beringas Brigadir Albertus langsung mengaku sebagai seorang anggota polisi. Namun, pengakuan Albertus tak dihiraukan warga yang terus menghakimi ketiganya. Oleh Kepala Desa Lau Bakeri, Brigadir Albertus diamankan dan meminta bantuan kepada Polsek Kutalimbaru. Banyaknya massa membuat nyali personil Reserse Polsek Kutalimbaru 'ciut'.

"Karena personil Polsek minim membuat warga terus menganiaya Ricardo dan Kok. Massa kemudian menyeret keduanya kebawah kendaraan yang sudah dibalikkan," tukasnya. Setelah berada disamping mobil yang sudah terbalik, mobil yang dikendarai korban kemudian dibalikkan kembali sehingga posisinya kembali seperti semula. Lalu massa membakar mobil tersebut hingga menewaskan Ricardo dan Koko.

"Keduanya tewas di TKP akibat luka bakar yang cukup parah, setelah itu kita mengamankan jasad korban untuk di autopsi di RS Adam Malik. Mobil korban juga sudah diamankan di Polresta Medan, berikut tiga orang yang selamat. Jadi itu bukan pencuri lembu," ungkap Heru.

Heru mengaku saat ini polisi sedang memburu Kelana yang memancing warga bertindak anarkis hingga menyebabkan Ricardo dan Kok tewas diamuk massa. Ditanya soal SOP tindakan warga yang anarkis, Heru mengatakan anggotanya tak ada yang melakukan tembakan peringatan. "Massa sudah terlalu anarkis," sebutnya.

MEDAN-Ricardo Jefri Sitorus (27), salah satu korban yang tewas di bakar massa di Desa Sei Glugur, Kutalimbaru, Minggu (26/2) malam kemarin disebut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News