Dua Apel

Oleh Dahlan Iskan

Dua Apel
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Foto itu pun hasil rekayasa artificial intelligence.

Jimmy sendiri sudah sebulan terakhir dalam status tahanan. Ia dituduh melakukan tindak pidana subversi –berdasar UU Keamanan Hong Kong yang baru diberlakukan.

Kantor Harian Apel digerebek bulan lalu. Sejumlah dokumen diamankan.

Kini Jimmy lagi menggugat polisi Hong Kong. Untuk mengembalikan dokumen yang disita itu.

Jimmy juga dianggap salah satu tokoh yang berada di balik gerakan pro-demokrasi di Hong Kong –yang ujungnya ingin agar Hong Kong merdeka dari Tiongkok.

"Fakta" bisnis Hunter Biden di Tiongkok itu didukung oleh "fakta" lain: Hunter juga berbisnis di Ukraina –memanfaatkan jabatan ayahnya.

"Fakta" itu berupa email-email rahasia yang ditemukan dari dalam laptop Hunter. Di dalam email itu terbaca bagaimana Hunter memanfaatkan jabatan ayahnya untuk ngobyek proyek di Ukraina.

Trump pun menggunakan "fakta" itu untuk menghantam Biden. Bahkan Trump akan mengerahkan aparat hukum untuk menyelidiki Biden.
Bagaimana email rahasia Hunter itu bisa bocor?

Kampanye hitam juga luar biasa marak di negara semodern Amerika Serikat. Bahkan hitamnya sampai kelam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News