Dua Mahasiswa Otaki Penipuan

Dua Mahasiswa Otaki Penipuan
Dua Mahasiswa Otaki Penipuan
Hermawan juga mengatakan, modus penipuan kupon undian keduanya datang ke Jakarta. Lalu membeli kopi sasetan merek ABC Moca dalam jumlah banyak. Lalu kupon undian berhadiah palsu dimasukkan keduanya di bungkus kopi. ”Kupon-kupon palsu itu seakan-akan dimenangkan korban  setelah membuka kopi sasetan itu,” ujar  Hermawan. Keduanya menyilet kopi sasetan lalu memasukkan kupon dan surat keterangan palsu untuk meyakinkan korbannya, kopi sasetan lalu dilem kembali.

”Kopi-kopi kemasan yang di beli para tersangka itu lalu dijual kembali ke warung-warung kecil di sekitaran Jakarta. Setelah itu, keduanya kembali ke Makasar  menunggu para korban menghubungi mereka,” jelas Hermawan lagi. Untuk meyakinkan korbannya, kupon dibubuhi  logo kopi ABC, surat keterangan polisi yang ditandatangani Kapolda Metro Jaya dan surat keterangan palsu dari manajemen kopi ABC, PT Santos.

Dalam surat keterangan itu pelaku juga mencantumkan nomor ponselnya supaya dihubungi korban. Menurut Hermawan, nomor ponsel dari jenis operator tertentu yang seakan-akan nomor tersebut memang di Jakarta. ”Biasanya korbannya menghubungi nomor ponsel yang dicantumkan pelaku untuk mengkonfirmasi. Lalu oleh pelaku diminta mentransfer sejumlah uang untuk pembayaran pajak. Tapi hadiahnya bohong,” ungkapnya lagi.

Sedangkan untuk modus toko online palsu di akun facebook, kedua mahasiswa satu jaringan itu menawarkan berbagai ponsel dengan harga ”miring”. Keduanya berdalih kalau harga ponsel yang dijualnya murah karena black market alias selundupan. Yang ditawarkan adalah Blackberry Gemini, Blackberry Storm dan iPad. Untuk Blackberry Gemini dijual Rp 1,4 juta.

JAKARTA - Usai sudah aksi tipu-tipu yang dilakukan Nasrullah, 26 dan Jusman, 24. Setelah beroperasi selama dua tahun dan berhasil memangsa ratusan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News