Duga Ada Permainan dalam Tender ERP Pelindo IV

Duga Ada Permainan dalam Tender ERP Pelindo IV
Duga Ada Permainan dalam Tender ERP Pelindo IV

jpnn.com - JAKARTA-Proses tender pelelangan pekerjaan pengadaan dan implementasi Enterprise Resources Planning (ERP) di PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) sangat tidak wajar. Diduga, pemenang tender poyek ini sejatinya sudah ditentukan sejak awal.

“Baik panitia dan perusahaan yang akan dimenangkan diduga sudah menyusun skenario dari awal. Proses tender ini tak lebih formalitas untuk menjustifikasi proses tender memenuhi syarat saja. Dipastikan perusahaan yang dekat dengan penguasa bakal menjadi pemenang tender,” ujar Direktur Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafy di Jakarta, Kamis (7/1).
 
Seperti diketahui, PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) mengadakan tender terbuka melalui iklan di Koran untuk mengikuti Paket Pelelangan Umum dengan Pra Kualifikasi secara elektronik (e-procurement). Paket Pekerjaan Pengadaan dan Implementasi Aplikasi ERP dinayatakan mempunyai pagu anggaran sebesar Rp. 24.000.000.000,- Pengumuman dilakukan tanggal 17 September 2015.
 
Berdasarkan evaluasi dokumen dinyatakan hasil pra-kualifikasi bahwa 5 vendor lulus dan dapat mengikuti pelelangan yaitu JO PT Telkom dengan PT Sigma Metrasys, JO PT Wahana Cipta Semesta, PT Eclectic Consulting dan PT Bravura Bisnis Solusi, PT Astra Graphia Information Technology, PT Abyor International dan PT Konsulindo Informatika Perdana.
 
Sesuai dengan edaran atas hasil beauty contest hanya 4 peserta lelang yang lulus teknis yaitu JO Wahana Cipta Semesta nilai teknis 82,24. Sementara, PT Konsulindo Informatika Perdana nilai teknis 86,48, PT Astra Graphia Information Technology nilai teknis 84,30, dan PT Abyor International nilai teknis 88,99. JO PT Telkom tidak tercantum dalam surat edaran.

“Tiba-tiba, pada 29 Desember 2015 diedarkan kepada semua peserta lelang surat yang ditandatangani oleh Pelaksana Tugas Sementara Kepala Biro Logistik PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) bahwa telah dilakukan negosiasi dengan PT Abyor Internasional dari nilai penawaran semula sebesar Rp, 17,95 Milyar diturunkan menjadi Rp. 17.78 Milyar dan ditunjuk sebagai pemenang pada pelelangan ini. Ini sangat sangat tidak masuk akal,” sindirnya.
 
Menurut ketentuan Kerangka Acuan Kerja Pasal 12 ayat 9 dan 10, seharusnya pembukaan harga dibuatkan berita acara dan diketahui atau disaksikan oleh peserta lelang. Jika ada kekurangan pada penawaran harga maka Tim Pengadaan dari PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) akan melakukan klarifikasi kepada peserta lelang. Namun hal ini tidak dilakukan oleh Panitia Pengadaan sehingga menimbulkan adanya dugaan atas usaha memenangkan peserta tender tertentu. “Tender ini kelihatan lebih mengedepankan skenario pemenangan perusahaan tertentu dibanding dasar aturan yang wajib dituruti," tuturnya.
 
Dia menegaskan proses penentuan pemenang ini sangat tidak transparan dan melanggar Kerangka Acuan Kerja yang dibuat sendiri oleh PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) sendiri. Ketertutupan itu sangat jelas karena pembukaan sampul harga tidak pernah diketahui dan disaksikan oleh saksi dari peserta lelang.  

Apalagi, sampai saat ini, tidak pernah diedarkan hasil pembukaan sampul penawaran harga kepada seluruh peserta lelang sehingga peserta lelang tidak pernah mengetahui besaran nilai yang ditawarkan ke PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero). Hal ini bisa menunjukkan kemungkinan terjadinya rekayasa penghitungan jumlah barang dan nilai barang sehingga bisa merugikan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) itu sendiri dan pihak peserta lelang yang mempunyai penawaran lebih rendah dari yang diputuskan sebagai pemenang.
 
Dia menjelaskan pengambilan keputusan pemenang ini jelas tidak sesuai dengan ketentuan pelelangan yang tercantum pada Kerangka Acuan Kerja PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) dan melanggar Tata Kelola Pengadaan dengan prinsip transparansi dan kesetaraan.

“Tata cara penilaian total pemenang dan penentuan keputusan pememang seharusnya dilakukan secara sistem Merit dengan bobot 60% Teknis dan 40% Harga. Tetapi karena harga tidak pernah dibuka untuk semua peserta maka pengadaan ini menjadi tidak wajar ketika peserta lelang dengan harga yang mungkin tertinggi dinegosiasi tanpa sepengetahuan peserta lelang yang lain dan ditunjuk sebagai pemenang,” pungkasnya. (dil/jpnn)


JAKARTA-Proses tender pelelangan pekerjaan pengadaan dan implementasi Enterprise Resources Planning (ERP) di PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News