Duh, Industri Galangan Kapal Terpuruk, Sudah 184 Perusahaan yang Tutup

Duh, Industri Galangan Kapal Terpuruk, Sudah 184 Perusahaan yang Tutup
Pekerja sedang menggesa pengerjaan kapal di Seilekop, Sagulung, Jumat (28/4). Industri galangan kapal di Batam sejak tahun lalu lesu menyusul perekonomian global yang lesu akibat anjloknya harga minyak dunia. F. Dalil Harahap/Batam Pos/jpg

"Kondisinya seperti apa kami belum tahu. Ini masih kami kumpulkan datanya, termasuk data jumlah industri galangan yang ada di Batam," ujar Hatanto.

Dia mengaku masih sebatas membahas dengan Pemko Batam untuk membentuk tim khusus pencari pokok persoalan.

"Kami sudah ketemu dengan Pemko. Ini akan bentuk timsus masing-masing untuk mencari data dan persoalannya. Setelah tahu pasti persoalannya maka akan ditentukan langkah selanjutnya," ujar Hatanto.

Timsus yang dibentuk itu nantinya, jelas Hatanto, akan mempelajari baik itu pokok persoalan melemahnya geliat industri galangan kapal ataupun membuat data pembanding antara perusahaan yang sudah bangkrut dan yang masih bertahan.

"Karena bagaimanapun masih cukup banyak juga yang bertahan. Kiat-kiat mereka (perusahaan yang masih bertahan) akan kami kumpulkan. Kalau bagus bisa dijadikan acuan solusi atasi persoalan ini," ujar Hatanto. (eja)


Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad mengatakan industri galangan kapal di kota Batam, Kepulauan Riau sedang mengalami masa krisis.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News