Dulu Berjihad di Jalan ISIS, Kini Merengek demi Ampunan Warga Prancis

Dulu Berjihad di Jalan ISIS, Kini Merengek demi Ampunan Warga Prancis
Arsip - Seniman Elisabeth de Pourquery mengerjakan sketsa yang menunjukkan Salah Abdeslam, salah satu terdakwa serangan Paris 2015, selama wawancara dengan Reuters di rumahnya di dekat Paris, Prancis, 27 September 2021. Foto: ANTARA/Reuters/Gonzalo Fuentes/as

jpnn.com, PARIS - Salah Abdeslam, salah seorang anggota ISIS pelaku serangan bersenjata dan bom di Paris pada 2015 yang menewaskan 130 orang, meminta maaf kepada korban dalam persidangannya pada Jumat, media Prancis melaporkan.

Abdeslam diyakini menjadi satu-satunya pelaku serangan yang masih hidup.

Para penyelidik percaya Abdeslam adalah bagian dari kelompok yang menyerang enam restoran dan bar, aula konser Bataclan dan stadion sepak bola nasional.

Di antara 20 terdakwa, dialah satu-satunya yang dituduh secara langsung melakukan pembunuhan, percobaan pembunuhan, dan penyanderaan.

Dia telah menolak semua dakwaan itu dan kini menjalani sidang di depan majelis hakim.

"Saya ingin menyampaikan duka dan maaf saya kepada semua korban," kata Abdeslam, 32 tahun, di depan sidang dalam kesaksian terakhirnya, menurut situs radio Prancis Inter.

Abdeslam dikabarkan menangis ketika berbicara kepada para penyintas serangan itu di ruang sidang.

"Saya minta Anda untuk tidak membenci saya secara berlebihan… Saya meminta Anda untuk memaafkan saya. Ini tidak akan menyembuhkan Anda, tapi saya tahu bahwa kata-kata yang baik bisa membantu, dan jika hal ini membantu hanya satu korban saja, buat saya akan menjadi kemenangan," kata dia seperti dikutip Inter.

Pada November 2015, Salah Abdeslam dan anggota ISIS lainnya melancarkan aksi teror yang menyebabkan 130 orang tewas di Paris, Prancis

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News