Effendi Simbolon dan Nakhoda Indonesia

Oleh Dhimam Abror Djuraid

Effendi Simbolon dan Nakhoda Indonesia
Politikus PDIP Effendi Simbolon. Foto: Ricardo/JPNN.Com

Banyak yang menganggap ungkapan itu sebagai dukungan Effendi Simbolon kepada Prabowo sebagai calon presiden.

DPP PDIP pun gerak cepat alias gercep dengan meminta klarifikasi dari Effendi. Gerak cepat itu seolah menunjukkan bahwa pernyataan Effendi tersebut berbahaya seperti virus.

Kalau dibiarkan, virus itu akan menular ke mana-mana. Oleh karena itu, virus tersebut harus cepat dipadamkan.

Effendi Simbolon adalah politikus berpengalaman. Ia punya banyak cara untuk menghindari sanksi.

Misalnya, Effendi mengaku mengundang Prabowo bukan dalam kapasitasnya sebagai capres, melainkan menteri pertahanan.  Dalam forum itu Prabowo berbicara mengenai bela negara, bukan berkampanye sebagai calon presiden.

Rupanya DPP PDIP cukup puas dengan keterangan Effendi Simbolon. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut Effendi masih tetap setia kepada partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu.

Effensi masih tetap tegak lurus kepada partai. Begitulah ungkapan yang sering dipakai oleh kader-kader PDIP untuk menunjukkan loyalitasnya kepada partai.

Hasto juga menyatakan bahwa seluruh kader PDIP, termasuk Effendi, mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres untuk Pilpres 2024.

Selama ini DPP PDIP menjadi pemadam kebakaran atas kader yang tampak enggan mendukung Ganjar. Sejauh ini kelihatannya cukup berhasil, tetapi entah sampai kapan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News