Eko Patrio Dukung Film Soekarno
jpnn.com - JAKARTA- Eko Hendri Purnomo alias Eko Patrio menyatakan dukungannya agar film Soekarno tetap diputar. Artis sekaligus anggota DPR RI tersebut menilai, desakan agar film tersebut ditarik sangat tidak tepat.
Permasalahan antara sutradara Hanung Bramantyo dan keluarga Soekarno dalam hal ini Rachmawati Soekarnoputri juga tidak beralasan. Pasalnya, adegan 35 yang dipermasalahkan Rachmawati tak ada dalam film tersebut.
Eko mengaku sudah melihat film itu. Menurut Eko, dalam film itu, tidak terlihat adegan ketika Soekarno dipukul tentara Jepang. Eko menambahkan, film tersebut bakal menjadi tontonan yang sangat ditunggu masyarakat Indonesia.
"Sepanjang 2 jam 17 menit film itu diputar, saya tidak melihat adegan yang dipersoalkan tersebut. Saya sangat mengapresiasi film ini. Sangat bagus dan sosoknya terlihat lebih manusiawi dan yang terpenting bebas dari titipan pesan,” terang Eko dalam rilis yang diterima JPNN, Jumat (13/12).
Politisi PAN tersebut mengaku sangat terkesan dengan film itu. Seharusnya, sambung Eko, scenario dan hal lainnya diselesaikan terlebih dahulu. Sebab, sangat disayangkan jika film bagus tersebut harus dihentikan pemutarannya.
“Film ini pasti ditunggu dan akan ditonton masyarakat. Jadi saya menghimbau agar mereka duduk bersama kembali membicarakan hak dan kewajiban satu sama lain. Jangan sampai film bagus ini tidak bisa dinikmati hanya karena konflik,” tegas Eko. (jos/jpnn)
JAKARTA- Eko Hendri Purnomo alias Eko Patrio menyatakan dukungannya agar film Soekarno tetap diputar. Artis sekaligus anggota DPR RI tersebut menilai,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sebelum Ditangkap, Chandrika Chika Sempat Diingatkan Soal Ini
- Kata Nikita Mirzani, 2 Ajudan Prabowo Ini Berperilaku Baik, Siapa Saja?
- Konser Musikal Memeluk Mimpi-Mimpi: Merdeka Belajar, Merdeka Mencintai Bertabur Artis
- Dituding Peluk Mesra Salshabilla, Rizky Nazar Buka Suara
- Lesti Kejora Dituding Operasi Plastik, Rizky Billar Bilang Begini, Tegas
- 3 Berita Artis Terheboh: Chandrika Chika Direhabilitasi? Atta: Sejarah Ini Bos