Eko Sulistyo, Anggota Kwarnas Pramuka yang Aktif Terlibat dalam Misi-Misi Kemanusiaan

Miris Lihat Anak-Anak Kelaparan dan Angkat Senjata di Afrika

Eko Sulistyo, Anggota Kwarnas Pramuka yang Aktif Terlibat dalam Misi-Misi Kemanusiaan
Eko Sulistyo (baju pramuka) mendistribusikan bantuan logistik bagi pengungsi di Somalia yang dilanda perang saudara. Foto: dokumentasi pribadi

’’Saya berkali-kali muntah karena tidak tahan dengan guncangan hebat di kapal. Bayangkan, 21 hari kami terombang-ambing di tengah laut,’’ bebernya.

Eko sebenarnya cukup terlatih dalam misi-misi kemanusiaan. Beberapa kali dia terjun dalam tim rescue bencana alam, kecelakaan, bahkan menjadi relawan di daerah konflik. Misalnya, dia pernah terlibat dalam misi kemanusiaan di Somalia yang dilanda konflik berkepanjangan.

’’Ini saya menjadi tim distribusi bantuan saat terjadi konflik perang saudara di Somalia,’’ jelas alumnus Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu saat menunjukkan dokumentasi fotonya.

Pada kurun 2013–2014, Eko sempat bolak-balik ke sejumlah negara di kawasan Afrika untuk mendistribusikan bantuan logistik bagi korban konflik dan kelaparan di negara-negara miskin di sana. Antara lain, Kenya, Tanzania, Sudan, Ethiopia, dan Somalia. ’’Di negara-negara itu, saya rata-rata tiga minggu sampai satu bulan.’’

Bukan hanya medan berat yang dirasakan Eko saat mengikuti misi kemanusiaan di Afrika. Namun, hatinya juga tersayat melihat kelaparan yang melanda warga di negara-negara tersebut. Dia juga miris melihat anak-anak kecil harus memanggul senjata, menjadi kombatan dalam perang saudara yang berkepanjangan.

’’Di Somalia, saya melihat anak usia 12 tahun sudah membawa AK-47. Saya langsung teringat anak sulung saya yang seusia itu,’’ cerita bapak tiga anak tersebut.

Dia juga tidak bisa melupakan peristiwa saat terlibat dalam misi kemanusiaan di Rohingya, Myanmar. ’’Saya tidak tega melihat para pengungsi yang apa-apa susah. Tidak hanya kesulitan makan, untuk buang air besar saja, mereka sulit mencari tempat. Kondisi itu mereka jalani berbulan-bulan,’’ tuturnya.

Selain di Afrika, Eko pernah terlibat dalam misi kemanusiaan di Jepang ketika terjadi bencana tsunami pada 2011. Sementara itu, misi kemanusiaan di dalam negeri, antara lain, menjadi relawan dalam tragedi tsunami Aceh, erupsi Gunung Merapi dan Gunung Slamet, tenggelamnya kapal imigran di Samudra Hindia, jatuhnya Sukhoi di Gunung Salak, hingga longsor Banjarnegara di Jawa Tengah.

Saat sebagian orang memandang sebelah mata gerakan pramuka, Eko Sulistyo malah sebaliknya. Pada usia yang tidak lagi muda, dia justru makin aktif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News