Ekonomi Sirkular Dinilai Jadi Solusi Tepat Atasi Masalah Sampah Plastik

Ekonomi Sirkular Dinilai Jadi Solusi Tepat Atasi Masalah Sampah Plastik
Sampah plastik di laut. Foto Yessy Artada/jpnn.com

Sejak dibentuk pada 2015, ADUPI yang memiliki 499 anggota di 7 provinsi yang terdiri dari  pengepul sampah plastik partai besar dan pabrik daur ulang ini secara aktif melakukan pengolahan sampah plastik menjadi bahan baku untuk dijadikan produk baru yang bernilai ekonomi tinggi.

Model ekonomi sirkulasi, bertujuan untuk memperpanjang masa pakai sampah menjadi sesuatu yang berdaya guna untuk dimanfaatkan kembali.

Juga sebagai alternatif bahan baku atau didaur ulang menjadi produk baru, sehingga dapat menghemat biaya produksi atau menjadi produk baru yang laku jual.

Christine menyebutkan, saat ini ADUPI berkolaborasi dengan Le Minerale dalam upaya proses daur ulang botol PET yang mendukung ekonomi sirkular melalui Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional LE MINERALE (GESN).

Empat program GESN, ungkapnya, meliputi membangun model ekonomi untuk meningkatkan recycling rate daur ulang plastik (DUP), membangun sistem pusat data dan informasi DUP Indonesia, membuat standardisasi dan edukasi DUP Indonesia, dan mengedukasi pelaku DUP agar berbadan hukum.

“Kolaborasi ini diharapkan bisa mengembangkan rantai kegiatan daur ulang limbah plastik mulai dari pengepul hingga industri pengolahnya,” katanya. 

Ronald Atmadja, Sustainability Director PT Tirta Fresindo Jaya pada kesempatan yang sama mengatakan, sebagai salah satu produsen air minum yang mengunakan plastik sebagai kemasan produk, Le Minerale memiliki komitmen yang tinggi dan bersinergi terhadap upaya pemerintah dan Lingkungan dalam pengelolaan sampah, khususnya plastik.(chi/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Model ekonomi sirkulasi, bertujuan untuk memperpanjang masa pakai sampah menjadi sesuatu yang berdaya guna untuk dimanfaatkan kembali.


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News