Emas Barang Bukti Raib di Polisi

Emas Barang Bukti Raib di Polisi
Emas Barang Bukti Raib di Polisi
SURABAYA - Proses hukum kasus penipuan investasi emas bernilai miliaran rupiah bakal berjalan tertatih-tatih. Jaksa menolak pelimpahan tahap kedua berupa tersangka, barang bukti, dan berkas pemeriksaan. Penyebabnya, barang bukti berupa emas ternyata tidak ada. Di sisi lain, Presiden Direktur Raihan Jewellery Muhammad Azhari dilepaskan karena masa penahanannya habis.

Penolakan itu dilakukan jaksa saat menerima pelimpahan tahap kedua Kamis (13/6) dari penyidik Polda Jatim. Penyidik membawa tersangka M. Azhari ke kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim. Tidak hanya itu, penyidik juga menyertakan sejumlah dokumen serta daftar barang bukti. Dari daftar itu, tercantum emas sebagai salah satu barang bukti.

Namun, jaksa menolak menerima pelimpahan tersebut lantaran barang bukti berupa emas ternyata tidak ada. Padahal, kasus itu terkait dengan penipuan investasi emas dengan cara jual-beli. Versi jaksa, seharusnya emas tersebut menjadi barang bukti.

Berdasar data yang dihimpun Jawa Pos, jaksa menolak karena barang bukti itu berkaitan dengan pembuktian dalam sidang tindak pidana penipuan emas. Nah, emas yang menjadi salah satu bukti tindak pidana ternyata tidak ada. Jika jaksa tetap menerima pelimpahan, tersangka berpeluang bebas.

SURABAYA - Proses hukum kasus penipuan investasi emas bernilai miliaran rupiah bakal berjalan tertatih-tatih. Jaksa menolak pelimpahan tahap kedua

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News