Emir dan Faizal Terkait MCA, Sudah Terungkap Motifnya

Emir dan Faizal Terkait MCA, Sudah Terungkap Motifnya
Keempat tersangka kasus penyebaran hoaks dan ujaran kebencian melalui media sosial. Foto: SURYANTO/RADAR SURABAYA

Salah satu parameter yang digunakan para penyidik adalah jejaring pertemanan Emir dan Faizal. Mereka diketahui berteman dan saling berkomunikasi dalam media sosial bersama anggota TFMCA.

"Memang mereka terlibat komunikasi, tapi tidak saling kenal," ujar polisi dengan tiga melati di pundak itu.

Berdasar hasil pemeriksaan, motif dua tersangka itu menginginkan kegaduhan di Indonesia. "Ada motif politik, namun pihak Mabes Polri yang berwenang menjelaskan," bebernya.

Sumber Jawa Pos di internal kepolisian mengatakan bahwa ada 19 grup facebook dan whatsapp yang mulai panik atas pengungkapan kasus TFMCA.

Para pengendali grup tersebut mengubah nama grup dan membuatnya menjadi grup tertutup. "Panik sekali, takut, tapi kami sudah monitor," ujarnya.

Emir dan Faizal ikut ke dalam beberapa akun tersebut. Oleh karena itu, penyidik meyakini kedua tersangka berafiliasi dengan TFMCA.

Barung menghimbau kepada warga agar segera melaporkan pengunggah dan penyebar ujaran kebencian yang mereka temui.

Sebab, polisi meyakini mereka menginginkan penurunan kondusifitas di Indonesia. "Kami harap warga juga bantu polisi, mereka juga tahu persis, juga jangan mudah percaya unggahan di medsos, selalu kroscek," pungkas Barung.

Emir diduga juga terlibat Muslim Cyber Army (MCA) setelah penyidik meniliti seluruh unggahan pria yang berdomisili di Deltasari, Waru itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News