Empat Pemda Terima Penghargaan Daerah Inovatif

Kawin-Cerai Wajib Tanam Pohon, Masuk Nominator

Empat Pemda Terima Penghargaan Daerah Inovatif
Empat Pemda Terima Penghargaan Daerah Inovatif
Bupati Solok Syamsu Hasim mengandalkan program pembentukan unit kerja yang khusus melakukan pengadaan barang dan jasa. Katanya, ini untuk menghentikan budaya di kalangan pejabat yang membeda-bedakan lingkup kerja atas kategori "basah", setengah basah, dan "kering". Dengan cara ini, SKPD-SKPD tidak ada yang berurusan dengan tender. Sedang Wako Surakarta Joko Widodo tidak hadir.

Yang sengat menarik paparan Bupati Garut, Aceng Fikri. Bupati yang masih cukup muda ini bisa masuk 12 besar lewat programnya yang mewajibkan pasangan yang nikah untuk menanam 10 pohon. "Dan 50 pohon bagi yang cerai," ujarnya. Dikatakan, program ini sejak 2009 telah berhasil menghijaukan lahan 1500 hingga 2000 hektar, yang sebelumnya gundul.

Dikatakan, cara ini untuk menekan dua problem utama daerahnya, yakni tingginya angka perkawinan dan perceraian. "Rata-rata ada 27 ribu pasangan yang nikah dalam setahun," cetusnya. Dikatakan, program ini sama sekali tidak mendapat penentangan dari warganya. Sekjen Kemendagri Diah Anggraeni menimpali, "Yang poligami mestinya juga disuruh tanam 2000 pohon."  Sedang Bupati Wakatobi, Hugua, menjelaskan mengenai gebrakannya menjadikan kawasan bawah laut Wakatobi sebagai pusat wisata yang sangat terkenal. (sam/jpnn)

JAKARTA -- Kementrian Dalam Negeri (Kemdagri) kembali memberikan penghargaan Pemerintah daerah Inovatif atau Innovative Government Award (IGA) 2010


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News