Empat Putra Petir untuk Prof Widjajono

Empat Putra Petir untuk Prof Widjajono
Empat Putra Petir untuk Prof Widjajono
Kalau dalam masa pemerintahan Presiden SBY ini berhasil dibangun tiga proyek kilang sekaligus, tentu itu sebuah warisan yang sangat berharga. Saya sebut warisan karena bukan Presiden SBY yang akan menikmati hasilnya, melainkan pemerintahan-pemerintahan berikutnya.

   

Dari gambaran itu, jelaslah bahwa sampai lima tahun ke depan, impor BBM kita masih akan terus meningkat. Kecuali, ide almarhum soal konversi ke gas itu berhasil dilakukan dan mobil listrik nasional berhasil dimasalkan. Kilang-kilang baru tersebut seandainya pun berhasil dibangun baru akan menghasilkan BBM pada 2018.

   

Kita tahu persis apa yang terjadi dalam lima tahun ke depan. Saat kilang-kilang itu nanti mulai berproduksi, kebutuhan BBM sudah naik lagi entah berapa puluh juta kiloliter lagi. Berarti, impor lagi. Impor lagi.

   

Di sinilah Prof Widjajono geram. Kenaikan harga BBM, menurut beliau, seharusnya juga dilihat dari aspek pengendalian impor itu. Yang tidak menyetujui kenaikan harga BBM, menurut beliau, pada dasarnya sama saja dengan menganjurkan impor BBM sebanyak-banyaknya!

   

SAYA terkesan dengan logika berpikir Prof Widjajono Partowidagdo, wakil menteri ESDM yang baru saja meninggal dunia di pendakiannya ke Gunung Tambora,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News