ExxonMobil Produksi Mercury Sejak 1977

ExxonMobil Produksi Mercury Sejak 1977
ExxonMobil Produksi Mercury Sejak 1977
LHOKSUKON- Mantan karyawan Exxon Mobil, Terpiadi A Majid menyebutkan bahwa Exxon Mobil telah memproduksi zat mercury di ladang minyak di empat Cluster di Aceh Utara bagian timur sejak awal pengeboran yakni tahun 1977. Produksi itu dilakukan  di di Desa Hueng Landeng, Kecamatan Tanah Luas. Hanya saja, pihak perusahaan tidak mengakui hal itu dan masih menjadi tanda tanya kemana dan dimana bahan kimia itu disimpan.

“Tidak benar apa yang dikatakan manajemen Exxon dalam RDP ke DPRK Aceh Utara beberapa waktu lalu. Pasalnya jelas-jelas mereka memproduksi limbah itu, namun hingga saat ini kita tidak tahu kemana dibawa dan disimpan,” ujar Terpiadi A Majid ditemui Rakyat Aceh (JPNN Grup) di sela-sela acara buka bersama Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Lhokseumawe di Wisma Kuta Karang, Lancang Garam, Lhokseumawe, Rabu (1/9).

Dia menegaskan, mengenai produksi limbah mercury oleh Exxon ini sempat diutarakan dalam seminar Migas dan dampaknya terhadap lingkungan yang di UNIMAL beberapa waktu lalu. Pastinya Exxon tidak membuang mercury ke lingkungan masyarakat, namun disimpan pada satu tempat yang tidak diketahui karena bernilai ekonomis.

Mantan calon Bupati Aceh Utara ini menyebutkan setiap pengeboran yang dilakukan Exxon pasti akan mengeluarkan limbah yang tidak diharapkan yakni mercury, walau dalam jumlah kecil. Namun apabila dihitung-hitung aktivitas pengeboran dalam kurun waktu 1977 hingga sekarang, apabila dikumpulkan maka jumlahnya dipastikan limbah tersebut sangat banyak.

LHOKSUKON- Mantan karyawan Exxon Mobil, Terpiadi A Majid menyebutkan bahwa Exxon Mobil telah memproduksi zat mercury di ladang minyak di empat Cluster

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News