Fadli Zon Mengkritik Jokowi soal Papua: Ini Pemerintah atau Pengamat Politik?
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon mengkritik pemerintah era Joko Widodo atau Jokowi karena mudah melontarkan informasi yang belum jelas keabsahannya. Terutama, ketika pemerintah berbicara tentang peran asing dari persoalan di Pulau Papua.
"Menurut saya pernyataan-pernyataan itu, kan, justru menambah kebingungan," ucap Fadli ditemui di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (3/8). Seharusnya, kata dia, pemerintah tidak mudah menyampaikan informasi simpang siur ke publik atas persoalan di Papua.
BACA JUGA: Honorer K2 Asal Papua Mulai Bergerak ke Jakarta, Nih Agendanya
Fadli menilai, pemerintah tampak seperti pengamat ketika mudah berbicara tentang peran asing atas persoalan di Papua. "Pemerintahan ini sebagai pengamat politik atau eksekutor," lanjut dia.
Lagi pula, ucap dia, tugas terpenting pemerintah atas persoalan di Papua yakni tentang pemulihan. Legislator Fraksi Gerindra itu mengatakan, tugas pemerintah bukan untuk mengarahkan opini publik bahwa pihak asing yang menjadi dalang persoalan di Papua.
"Jadi, ya, harus tahu bahwa pemerintah itu yang memerintah, mengambil keputusan, mengambil tindakan, merespon, melakukan satu intervensi terhadap situasi dan kondisi untuk memulihkan keadaan di Papua," lanjut dia.
"Bukan membuat statement dan menyatakan itu ke publik seperti pengamat," tutur dia. (mg10/jpnn)
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon mengkritik pemerintah Jokowi karena mudah melontarkan informasi yang belum jelas keabsahannya, terutama soal Papua
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Pengamat Nilai PDI Perjuangan Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Jokowi dan Gibran Lagi Cari Rumah, Mau Merapat ke Golkar? yang Benar Saja
- Mendagri Tito Maklumi Gibran Tak Hadiri Acara Penting Ini
- Malam-malam, Prabowo-Gibran Temui Jokowi di Istana
- Tip Bisnis dari Sri Agustin, Nasabah PNM Mekaar yang Dipuji Jokowi
- Airlangga Hartarto: Bagi Kami, Pak Jokowi dan Mas Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar