Fadli Zon: Pemerintah Salah Resep, Kontraksi Ekonomi Lebih Buruk dari Prediksi

Fadli Zon: Pemerintah Salah Resep, Kontraksi Ekonomi Lebih Buruk dari Prediksi
Fadli Zon menanggapi kondisi ekonomi Indonesia. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

Anggaran gaji ketigabelas ini sebenarnya hampir bersifat rutin. Namun, dalam satu semester terakhir anggaran ini dibuat seolah-olah mengambang oleh pemerintah.

"Ada dan tiadanya jadi tak jelas," tegasnya.

Menurut Fadli, kebijakan tarik-ulur semacam ini telah memperburuk kontraksi ekonomi kuartal kemarin. "Jangan lupa, anggaran semacam ini punya efek pengganda ekonomi yang signifikan," paparnya.

Fadli mengatakan anggaran ini seharusnya sudah dicairkan sesudah Idulfitri kemarin di bulan Juni atau paling lambat Juli. Namun, hingga lewat Iduladha, anggaran ini masih juga belum dicairkan. "Kalau saja anggaran ini dicairkan sesuai jadwal, kita mungkin bisa sedikit menahan besaran kontraksi," yakin dia.

Artinya, Fadli berkata, pada kuartal kemarin pemerintah sudah gagal menjalankan fungsinya menahan agar kontraksi ekonomi ini tak terlalu besar.

Dia mengatakan pemerintah justru menjadi kontributor bagi pertumbuhan ekonomi negatif, karena lamban dalam penyerapan anggaran dan penyaluran bantuan. Pertumbuhan belanja pemerintah kemarin minus hingga 6,9 persen. "Padahal di mana-mana presiden gembar-gembor bikin stimulus," kritik Fadli.

Merujuk data BPS kemarin, kontraksi sebesar 5,32 persen memang harus disikapi waspada. Sebab, penurunan sebesar itu merupakan yang pertama terjadi sesudah Kuartal I 1999.

Saat itu, ekonomi Indonesia tercatat -6,13 persen. Menurut BPS, hanya ada tiga sektor yang tumbuh positif pada kuartal kemarin, yaitu pertanian, informasi dan komunikasi, serta pengadaan air. Sektor lainnya mengalami kontraksi.

Fadli Zon menyebut pemerintah terbukti lamban dan salah resep dalam mengantisipasi terjadinya krisis sehingga kontraksi ekonomi lebih parah dari prediksi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News