Fahri Hamzah: Dari Awal Saya Sudah Ingatkan Jokowi

Fahri Hamzah: Dari Awal Saya Sudah Ingatkan Jokowi
Fahri Hamzah. Foto: Humas DPR for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai belum ada langkah nyata dari pemerintah menyikapi lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Fahri mengaku sudah sejak awal mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Itu saya bilang dari awal, saya sudah mengingatkan Pak Jokowi," kata Fahri di gedung parlemen, Jakarta, Senin (3/9).

Menurut Fahri, dua atau tiga bulan setelah Jokowi dilantik sebagai presiden ada hal mendasar yang dilihat masyarakat internasional dan pasar.

"Waktu rapat konsultasi saya mengingatkan ke Pak Jokowi tantangan buat bapak adalah kepastian hukum," katanya.

Menurut Fahri, optimisme pasar kala itu lagi tinggi mengingat sosok Jokowi dianggap sebagai Obama-nya Indonesia. Obama yang dimaksud adalah mantan Presiden AS Barrack Obama. "Pasar lagi sangat happy, your challenge adalah hukum, kepastian. Bisa pasti tidak situasi ini dilihat," ungkapnya.

Namun ternyata, lanjut Fahri, Jokowi bobol soal kepastian hukum di Indonesia. Menurutnya, sekarang sudah tidak ada kepastian hukum di Indonesia.
"Semua bisa diatur, semua tampak seperti main-main. Aparatur negara tidak tunduk pada aturan tertulis, manuver kiri kanan," ujarnya.

Nah, lanjut Fahri, itulah yang secara sistematis membuat terjadinya penggerusan terhadap rupiah. "Karena orang tidak mengerti, bagaimana bisnis di Indonesia kalau tidak pasti," ungkap Fahri.

Mantan wakil sekretaris jenderal (wasekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengingatkan kepada Jokowi akan situasi dan akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS itu.

Fahri Hamzah menilai, tidak adanya kepastian hukum di Indonesia membuat rupiah ikut tergerus.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News