Fakultas Kedokteran Tak Transparansi Dana
Sabtu, 29 Mei 2010 – 11:07 WIB
JAKARTA - Biaya perguruan tinggi pada Fakultas Kedokteran semakin meningkat. Universitas penyelenggara pendidikan dianggap belum bisa memberikan transparansi dana pendidikan pertahun. Kementerian Pendidikan Nasional (kemendiknas) berencana merombak sistem tersebut untuk memberikan layanan transparansi kepada mahasiswa dan pihak terkait.
Wakil Mendiknas, Fasli Jalal mengatakan, 90 persen anggaran pemerintah khusus untuk penyelenggaraan pendidikan kedokteran digunakan untuk membiayai gaji. Sisanya, kata Fasli, baru dimanfaatkan untuk mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan. "Nilai itu sangat kecil sekali untuk bisa memajukan dunia pendidikan," ujar Fasli dalam Seminar Peringatan Hari Bakti Dokter Indonesia di Jakarta, Kemarin.
Baca Juga:
Menurut Fasli, kebutuhan lain untuk meningkatkan kebutuhan dosen dan membeli alat tertentu yang habis pakai hampir tidak terakomodir. Akibatnya, kata Fasli, belum ada Fakultas Kedokteran yang melakukan inovasi baru sebagai upaya peningkatan pendidikan. "Kegiatan itu semestinya bisa menggairahkan proses pendidikan," lanjutnya.
Sayang, kata Fasli, pihak Universitas belum bisa memberikan rekapitulasi kebutuhan Fakultas Kedokteran di setiap Universitas. Sehingga akan memudahkan Kemendiknas untuk melihat kebutuhan dan kekurangan sarana dan SDM di universitas tertentu. "Kami belum mendapatkan itu, laporan rekapitulasi tiap tahun per mahasiswa," tandasnya.
JAKARTA - Biaya perguruan tinggi pada Fakultas Kedokteran semakin meningkat. Universitas penyelenggara pendidikan dianggap belum bisa memberikan
BERITA TERKAIT
- Universitas Terbuka Luncurkan MBKM Expo, Cetak Generasi Unggul & Kompetitif
- Belajar Digitalisasi Kenotariatan, INI German Federal Chamber of Notaries Teken MoU
- UKI Undang Dosen Asal Belanda untuk Perkuat Kolaborasi Global
- Alumni USAHID Luncurkan Program Orang Tua Asuh
- 31 Industri dari China Jadi Partisipan Business Matching 2024, Pendidikan Vokasi Berpeluang
- Tingkatkan Literasi, Lotte Mall Membangun Perpustakaan Sekolah di Jakarta