Ferdinand: Pak Jokowi Jangan Dibiarkan Sendirian, Lawannya Banyak
jpnn.com, JAKARTA - Eks politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean blak-blakan soal perjalanan politiknya dari mendukung Joko Widodo (Jokowi) hingga berganti jadi oposan, dan belakangan balik lagi berpihak kepada pemerintahan yang dipimpin suami Iriana itu.
Dalam program NGOMPOL (Ngomongin Politik) JPNN.com sebagaimana dikutip pada Sabtu (5/12), Ferdinand memberikan jawaban diplomatis ketika ditanya sikap politiknya yang kerap berubah-ubah itu.
"Seperti saya sampaikan, saya itu politiknya kebangsaan. Saya 2012 sudah turun ke jalanan mendukung Pak Jokowi, ketika beliau masih wali kota di Solo," ucap Ferdinand.
Pria kelahiran 18 September 1977 ini menyebut pertemuannya dengan Jokowi berawal ketika Wali Kota Solo periode 2005 - 2012 itu datang ke Jakarta membawa mobil Esemka. Mereka bertemu di kawasan Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat.
Sejurus kemudian, Ferdinand mendirikan kelompok sukarelawan bernama Relawan Jokowi atau ReJo dan ikut mengawal kemenangan Jokowi - Jusuf Kalla di Pilpres 2014.
"Tetapi saya keluar ketika berbeda pendapat tentang subsidi BBM. Kala itu Pak Jokowi ingin menghapus subsidi BBM, saya masih memimpin lembaga Energy Watch Indonesia (EWI-red)," ungkap Ferdinand.
Saat itu, dia mengusulkan sekitar Rp 50 triliun dari dana subsidi itu diberikan untuk memperbaiki pelayanan BPJS Kesehatan, namun ditolak karena pemerintah ingin membangun infrastruktur jalan tol dan lainnya.
Ferdinand juga menolak pembangunan Tol Trans Sumatera yang sekarang sudah diresmikan, dan berfungsi dari Lampung hingga Palembang.
Ferdinand blak-blakan soal sikap politiknya dari mendukung Presiden Jokowi, jadi oposan, dan kini kembali lagi mendukung pemerintah.
- 5 Berita Terpopuler: Lulusan SMA Siap-Siap untuk Seleksi CPNS & PPPK, Ada Info Penting dari BKN, Begini
- Dahulu Dipanggil Pak Menhan, Sekarang Mas Bowo, Qodari: Jokowi - Prabowo Dwitunggal
- Dokter Spesialis
- Mendagri Tito Ingatkan Pemda Jangan Terlena Meski Inflasi Nasional Terkendali
- Pilpres Era Jokowi Munculkan Gejala Otoritarianisme Baru
- Prabowo Rajin Dampingi Presiden Jokowi, Begini Kata Pengamat