Ferdinand: Pak Jokowi Jangan Dibiarkan Sendirian, Lawannya Banyak

Ferdinand: Pak Jokowi Jangan Dibiarkan Sendirian, Lawannya Banyak
Ferdinand Hutahaean saat jadi tamu NGOMPOL JPNN.com. Foto: Ricardo/JPNN

Karena terus berbeda pandangan dengan pemerintah, dia pun memilih keluar daripada merasa sebagai orang dalam, tetapi kerap mengkritik kebijakan rezim masa itu.

"Saya berkarakter seperti itu, daripada saya di dalam, bersuara nanti menjadi ribut terus. Saya juga tidak bisa terus diam, menerima situasi, manggut-manggut tetapi di dalam hati tidak menerima. Itu dulu saya memilih keluar, sekitar Mei 2015," tutur Ferdinand.

Selepas itu dia sempat mendirikan lembaga politik, hingga akhirnya bergabung dengan Partai Demokrat. Ferdinand terbilang vokal mengkritik pemerintahan Jokowi - JK.

Namun, pada Oktober 2020, dia berpaling lagi dari partai berlambang bintang mercy yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan kembali mendeklarasikan dukungan ke pemerintah.

Salah satu alasannya, Ferdinand menilai saat ini pertarungan politik bukan lagi pada tatanan demokrasi melainkan sudah merambah ke persoalan ideologi. Yakni antara politik kanan dengan kelompok nasionalis. Nah, Ferdinand pun memilih berada di kalangan nasionalis.

"Sekarang saya mendukung pemerintah. Tidak mendukung Jokowi secara pribadi ya, tetapi mendukung pemerintah untuk melawan pertempuran ideologi ini," tegasnya.

Terlebih lagi setelah dia mencermati iklim politik setelah kepulangan Habib Rizieq Shihab dari Arab Saudi, situasinya semakin panas.

"Seperti cuitan (tweet-red) saya sebelum Habib Rizieq kembali ke Indonesia, ini memang situasi politik akan ramai dan terbukti semakin ramai. Maka saya milih berada kalangan politik nasionalism," jelasnya.

Ferdinand blak-blakan soal sikap politiknya dari mendukung Presiden Jokowi, jadi oposan, dan kini kembali lagi mendukung pemerintah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News