Film Dokumenter Pembantai Anggota PKI Masuk Nominasi Oscar

jpnn.com - NEW YORK - Film dokumenter The Act of Killing yang menyuguhkan kisah pembantaian terhadap orang-orang yang dituduh sebagai anggota Partai Komunis Indonesia (PKI)  masuk nominasi katagori film dokumenter terbaik di ajang Academy Award tahun ini. The Act of Killing harus bersaing dengan film dokumenter lainnya seperti 20 Feet from Stardom, Cutie and the Boxer, Dirty Wars dan The Squareuntuk bias menggondol Piala Oscar.

The Act of Killing yang disutradarai Joshua Oppenheimer berisi tenting rekonstruksi cerita sejarah kelam pembantaian anggota PKI di Indonesia setelah tragedi 30 September 1965. Dengan gaya bertutur, film ini mengangkat sosok Anwar Congo, preman di sebuah bioskop di Medan, Sumatera Utara yang mengaku sabagai salah satu pemburu para anggota PKI di daerahnya.

Congo yang memerankan dirinya sendiri, menceritakan kembali dalam sebuah rekonstruksi tentang bagaimana ia menjadi jagal bagi ratusan orang yang diduga terlibat PKI. Congo bersama kawan-kawan singgah ke sejumlah lokasi di Medan untuk mengenang kembali apa yang dilakukannya beberapa dekade silam.

Film ini sempat mengalami kseulitan dalam proses produksi karena adanya penolakan dari sejumlah pihak di Indonesia, mengingat isu yang
diangkat sangat sensitif. Oppenheimer pun berupaya meyakinkan sejumlah aktivis pegiat HAM di Indonesia untuk membantunya menyelesaikan film tersebut. Akhirnya film tersebut rampung dan diluncurkan tahun 2012 silam.

Film ini kemudian diputar di sejumlah negara dan menjadi bahan diskusi yang mengangkat sebuah babak kelam dalam sejarah Indonesia. Kini selain dalam ajang Academy Award, film itu juga masuk dalam nominasi British Academy of Film and Television Arts (BAFTA) untuk dua katagori, yakni film bukan bahasa Inggris dan film dokumenter.

Untuk katagori film dokumenter, situs BBC, Kamis (16/1) melansir film yang mengambil lokasi syuting di sebuah perkebunan di Sumatera Utara itu bersaing dengan The Amstrong Lie, Blackfish dan We Steal Secrets : The Story of Wikileaks.(zul/jpnn)