Gagal Penuhi Janji 100 Hari, Kubu Mahathir Salahkan Najib

Gagal Penuhi Janji 100 Hari, Kubu Mahathir Salahkan Najib
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamaddi Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/6). Foto: M Fathra Nazrul/JPNN.Com

Mereka puas dengan performanya selama 100 hari pertama. Jajak pendapat itu melibatkan 1.160 orang.

Hasil survei juga menunjukkan bahwa 56 persen puas dengan performa koalisi PH untuk memenuhi janjinya saat kampanye. Selain itu, 55 persen yakin Malaysia sudah menuju ke arah yang benar. Hasil survei tersebut menurun sedikit bila dibandingkan dengan saat PH kali pertama menang pemilu.

Direktur Asia Institute di University of Tasmania Profesor James Chin mengungkapkan bahwa saat ini penduduk masih mendukung Mahathir. Ibaratnya, itu merupakan masa bulan madu yang diperpanjang. Rakyat tahu PH tak mungkin bisa mengubah keseluruhan sistem yang sudah berlangsung selama puluhan tahun dalam 100 hari.

Selain itu, mayoritas penduduk Malaysia menginginkan dua hal dari pemerintahan Mahathir. Yaitu, nol toleransi terhadap korupsi dan tanggung jawab para pejabat pemegang kekuasaan. Dua hal itulah yang kini digarap PH. Di antaranya, memproses skandal korupsi 1MDB dan bersih-bersih pemerintahan.

Di tempat terpisah, oposisi menyatakan tak puas dengan kinerja 100 hari pertama PH. Wakil Presiden Partai PAS Ibrahim Tuan Man memberikan nilai D untuk PH.

Menurut dia, performa PH selama 100 hari pertama kurang dari 30 persen. Mereka juga gagal memenuhi janji-janjinya.

"Komite yang menulis manifesto itu harus tanggung jawab karena mereka gagal mempelajari secara menyeluruh apakah janji itu bisa dipenuhi atau tidak." (sha/c10/ami)


Janji Pakatan Harapan (PH) terhadap rakyat Malaysia meleset. Koalisi yang dipimpin Anwar Ibrahim dan PM Mahathir Mohamad itu gagal memenuhi janji 100 hari


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News