Ganjar Minta Data Anak yang Jadi Yatim Piatu Akibat Pandemi Covid-19

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta semua daerah mempersiapkan pembangunan pada 2022 dengan fokus pada penanganan dampak pandemi covid-19.
Pendataan itu, tuturnya, penting agar pembangunan tahun depan bisa terarah. Ganjar meminta pengumpulan data dari beberapa sektor terdampak termasuk jumlah anak yatim yang orang tuanya meninggal karena Covid-19.
"Kabupaten/kota saya minta semua menghitung dampak Covid-19 pada masyarakat. Umpama ada berapa industri perdagangan yang kolaps, angka kematian ada berapa, ada berapa anak yatim yang hari ini butuh pertolongan dan lainnya," katanya.
Ganjar mengatakan sudah ada beberapa daerah yang telah menyampaikan hasil pendataan sementara.
"Sudah ada beberapa yang menghitung dan laporannya sudah masuk ke kita, saya minta yang lain segera," imbuhnya.
Pendataan itu, lanjut Ganjar, sangat penting agar penanganan terhadap korban dampak pandemi bisa dilakukan di 2022 nanti.
Termasuk juga sektor UMKM, pelaku pariwisata, ekonomi, dunia pendidikan dan lainnya.
"Saya juga minta dihitung, adakah kemudian angka bunuh diri karena ini (Covid-19). Semua harus dihitung agar tidak ada yang tertinggal," jelasnya.
Gubernur Ganjar Pranowo meminta pengumpulan data dari beberapa sektor terdampak termasuk jumlah anak yatim yang orang tuanya meninggal karena Covid-19.
- Tumbuh Berkelanjutan, Bank Raya Kembali Bukukan Kinerja Keuangan Positif
- Bea Cukai Dukung UMKM di Bekasi dan Makassar Tembus Pasar Ekspor Lewat Kegiatan Ini
- Jurus Bea Cukai Parepare Dorong Laju Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi di Daerah
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- PT SNJ Luncurkan Mitra Retail Suri Community
- Bea Cukai Dorong Potensi UMKM di Banyuwangi & Belitung Tembus Ekspor Lewat Asistensi