Gara-Gara Isu Sensitif, Uniqlo Bikin Warga Korsel Murka

jpnn.com, SEOUL - Brand retail fashion Jepang, Uniqlo kembali memicu kemarahan warga Korea Selatan (Korsel). Kali ini gara-gara iklan mereka dianggap menyindir korban kerja paksa dan pekerja seks komersial pada masa penjajahan Jepang.
Iklan yang diunggah ke YouTube tersebut sampai memicu aksi unjuk rasa di sejumlah lokasi di Korsel. Dilansir dari Reuters, Uniqlo langsung menarik iklan tersebut pada Sabtu (19/10).
Brand yang berada di bawah perusahaan Jepang, Fast Retailing Co Ltd tersebut mengklaim semua kegaduhan ini hanya salah paham.
"Tidak ada niat untuk menyentuh masalah wanita penghibur atau sengketa Korea Selatan-Jepang," kata seorang pejabat Uniqlo yang tidak ingin disebutkan namanya kepada Reuters.
Setelah kejadian ini, penjualan Uniqlo di Korea Selatan mengalami penurunan tajam. Bahkan sebagian tokonya diboikot oleh beberapa orang yang melancarkan aksi protes menuntut permintaan maaf resmi dari perusahaan tersebut.
Perlakuan kejam Jepang terhadap warga Korsel pada masa Perang Dunia II masih jadi isu sensitif bagi kedua negara. Bahkan, beberapa bulan lalu isu tersebut sempat memicu perang dagang. (rmol/jpnn)
Brand retail fashion Jepang, Uniqlo kembali memicu kemarahan warga Korea Selatan (Korsel). Kali ini gara-gara iklan mereka dianggap menyindir
Redaktur & Reporter : Adil
- Sudirman Cup 2025: Sempat Tertinggal 0-2, Jepang Mengalahkan Malaysia
- Dampak Perang Dagang, Komisi XII Dorong Impor Gas untuk Pasok Kebutuhan Energi Nasional
- Orang Tertua di Jepang Meninggal Dunia, Sebegini Usianya
- Ahli Waris PMI yang Meninggal di Korsel Dapat Santunan Rp 85 Juta
- Harga Emas Melonjak, Didimax Buka Edukasi Trading Gratis
- Canton Fair 2025: Diplomasi Rantai Pasok Dunia di Tengah Ketegangan Perang Dagang AS-China