Gara-Gara Serban, Gucci Dikecam 27 Juta Penganut Sikh

Gara-Gara Serban, Gucci Dikecam 27 Juta Penganut Sikh
Model mengenakan serban ala Sikh saat memperagakan koleksi Gucci di Milan Fashion Week 2018. Foto: Backgrid

jpnn.com, MILAN - Gucci membuat perhelatan Milan Fashion Week diwarnai ’’ketegangan’’. Gara-garanya, brand internasional yang bermarkas di Italia itu menampilkan para model dalam balutan penutup kepala alias serban ala Sikh pada Rabu (21/2).

’’Serban Sikh adalah simbol sakral keyakinan kami, bukan sekadar aksesori atau pelengkap fashion biasa,’’ kritik Sikh Coalition, organisasi terbesar Sikh di Amerika Serikat (AS), melalui akun Twitter resminya.

Kemarin, Minggu (25/2), Al Jazeera melaporkan bahwa kritik senada membanjiri akun Gucci. Tidak hanya dari AS, tapi juga dari India yang menjadi basis terbesar kaum Sikh di dunia.

Sekitar 27 juta penganut Sikh memakai serban. Penutup kepala itu digunakan untuk merapikan rambut panjang mereka yang sesuai keyakinan tak boleh dipangkas.

’’Dear @gucci, model Eropa kalian memakai serban sebagai topi. Padahal, kami menganggapnya simbol keyakinan. Itu jauh lebih buruk daripada menjual Gucci bajakan,’’ tegas Harjinder Singh Kukreja, tokoh Sikh India. (hep/c7/pri)


Keputusan Gucci menampilkan model dalam balutan penutup kepala alias serban ala Sikh berbuntut panjang


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News