Gedung Singa di Jembatan Merah Ternyata Karya Berlage

Gedung Singa di Jembatan Merah Ternyata Karya Berlage
Gedung Singa di Surabaya. FOTO : Jawa Pos
Menurut Hermawan, keunikan lainnya Gedung Singa adalah lukisan pada porselen di tembok bagian depan. Lukisan itu terpasang di atas pintu masuk. Tingginya sekitar 5 meter. "Itu karya seniman Jan Toorop yang juga keturunan Belanda," tambah Hermawan.

Jan Toorop melukis seorang raja Jawa yang duduk di tengah dengan tangan dan sayap mengembang. Ada garis pada dada yang membentuk huruf A (mungkin inisial Algameene, nama perusahaan asuransi pada zaman Belanda). Di sebelah kanannya ada seorang perempuan berpakaian gaya Eropa yang sedang mengangkat bayi berambut pirang.

Ada juga gambar perempuan di samping kiri raja. Perempuan bersanggul dengan pakaian adat Jawa itu sedang menimang bayi. Bedanya, bayi tersebut berambut hitam. "Penilaian saya, seniman ingin menonjolkan kesetaraan antarbangsa. Masyarakat Indonesia maupun asing sama saja," tutur Hermawan.

Gedung tersebut kini tidak dipakai. Bangunan tersebut dibiarkan kosong. Terakhir dimanfaatkan pada awal 2017 oleh PT Aperdi Djawa Maluku. Meski begitu, selalu ada orang yang menjaganya. (hen/c6/eko)

Hingga kini, singa bersayap itu masih utuh. Warnanya abu-abu. Konon, singa-singa tersebut cukup menakutkan saat dipandang pada malam


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News